Gelar Lomba Mewarnai Dan Fashion Show
Ketua PSMTI Sumsel, Joni Kesuma didampingi Ketua PSMTI Kota Palembang Surya Tham dan pengurus PSMTI Pose bareng dengan koko cici--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Menyemarakan Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Palembang dan dan Sumsel menggelar kegiatan lomba mewarnai dan fashion show untuk anak usia 4-12 tahun.
Kegiatan yang digelar di Lantai Dasar Palembang Indah Mall pada Minggu 7 September 2024 diikuti ratusan peserta dan disambut antusias masyarakat kota Palembang.
" Bagi warga Tionghoa, Festival Kue Bulan ini sudah berlangsung seja ribuan tahun lalu dan terus dilaksanakan hingga saat ini. Yang mana, festival ini merupakan festival terbesar kedua setelah Xin Cia dan setiap tahun dirayakan oleh warga Tionghoa yang ada di seluruh dunia termasuk Indonesia,"kata Ketua Panitia Festival Kue Bulan 2024, Wondho yang dibincangi di sela perayaan di Palembang Indah Mall, Sabtu (7/9).
Menurut Wondho, berdasarkan legenda yang ada di negeri asalnya Tiongkok, festival sendiri sebagai bentuk kesetiaan seorang suami yang ditinggal isterinya karena meminum pil keabadian yang pada akhirnya menjadi Dewi Bulan. Oleh karena itu, untuk menjadi pengingat pertemuan terlahir dengan sang isteri, suaminya tersebut membuat kue dan berbentuk bulat laksana bulan. Pada waktu itu, kue tersebut dinikmati oleh sang suami di bawah sinar rembulan dan seolah-olah melihat isterinya yang menjadi Dewi Bulan tersebut.
" Namun sekarang, kue bulan ini disantap bersama seluruh keluarga dan keluarga ini akan berkumpul di satu meja untuk nikmati kue bulan. Bahkan pada momen tersebut, di tiap anggota keluarga akan bercerita terkait aktifitas keseharian dan keluarganya. Untuk itu, momen seperti ini selalu ditunggu oleh warga Tionghoa. Biasanya, setiap anggota keluarga akan mendapat bagian kue bulan yang melambangkan kekeluargaan," terang Wondho.
Ketua PSMTI Sumsel, Joni Kesuma didampingi Ketua PSMTI Kota Palembang Surya Tham ketika dibincangi oleh awak media dirinya sangat menyambut baik pelaksanaan festival kue bulan tersebut. Yang mana, hal ini bukan hanya untuk mengenalkan tradisi dan juga budaya yang ada di masyarakat Tionghoa, namun bagaimana berupaya mengajak tiap orang untuk memahami dan bisa lestarikan festival kue bulan ini di masa mendatang.
" Kita sangat menyambut baik dan ke depan akan terus kita laksanakan. Paling tidak dari momen ini, generasi muda terutama sekali etnis Tionghoa bisa melestarikan festival ini ke depan. Selain ada legenda dan cerita yang menarik, lebih jauh lagi, momen ini jua menjadi saat berkumpul bersama keluarga tercinta di rumah dan keluarga besar dalam momen satu meja untuk sama-sama dapat menikmati kue bulan," pungkasnya