Yaqut Klaim Banyak Kader PKB Mengadu Soal Muktamar di Bali

Mantan pengurus DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas -Dokumen -

 

JAKARTA,KORANRADAR.ID- Mantan pengurus DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas mendengar banyak pihak yang kecewa terhadap Muktamar di Bali terkait pergantian ketua umum.

 Yaqut mengatakan pihak yang mengadu kepadanya menganggap unsur demokrasi dalam pemilihan itu tak dilakukan.

"Saya kira soal mau ada Muktamar lagi boleh-boleh saja. Karena saya juga dengar banyak yang kecewa dengan Muktamar di Bali," kata Yaqut di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 2 Agustus 2024.

Yaqut mengatakan gelaran Muktamar selain yang diselenggarakan oleh PKB di Bali sah-sah saja asal ada dasarnya. Kendati demikian, Yaqut menyebut dirinya tak mengetahui lebih detail lantaran bukan penggagas Muktamar 2-3 September di Jakarta.

BACA JUGA:Puluhan Personil Polda Sumsel Terima Pin Emas dan Piagam Penghargaan dari Kapolda Sumsel

"Muktamar yang berbeda dengan di Bali sah-sah saja selama ada dasarnya. Selama dasarnya jelas. Sah-sah saja. Saya nggak tahu tanya teman-teman yang menggagas tanggal 2-3 September, saya tidak menggagas itu," ungkapnya.

Yaqut menjelaskan kekecewaan yang disampaikan ke dirinya. Ia menyebut ada kader yang dipecat dengan pengurus lain jelang Muktamar di Bali.

 

"Mereka kehilangan hak demokrasinya seperti misalnya keputusan-keputusan tidak melalui rapat komisi itu misalnya tiba-tiba diputuskan itu aja. Ada yang sudah sebelum Muktamar sudah dipecat diganti dengan pengurus yang lain begitu-begitulah, saya dengar hal seperti itu," katanya.

Yaqut mengatakan sebenarnya tak ada Muktamar tandingan. Ia menyebut muktamar yang sebenarnya diselenggarakan pada 2-3 September 2024.

"Soal Muktamar di Bali kan sudah selesai dan saya kira tidak ada tandingan kok, saya kira loh ya tapi kalau ada Muktamar lagi ya mungkin aja, dan itu boleh dalam mekanisme politik boleh aja, saya nggak tahu. Tapi saya nggak menginisiasi," ujar Yaqut.

"Nggak ada tandingan. Menurut saya tidak ada Muktamar tandingan. Apa yang disampaikan yang disampaikan penggagas yang harusnya 2-3 September mereka bilang itu adalah Muktamar yang sebenarnya kan versinya begitu bukan tandingan,"imbuhnya.

 

Tag
Share