Wujudkan Harmonisasi dan Kerukunan, Wamen RI Sambangi Kantor Martrisia - PTITD Komda Sumsel
Wakil Menteri (Wamen) Agama RI, H Saiful Rahmat Dasuki SIP MSi bersama ketua Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien dan ketua PTITD Komda Sumsel Akhe--
PALEMBANG, KORAN RADAR ID - status zero conflict yang ada saat ini, menjadi bukti keberagamaan serta moderasi agama dan kerukunan antar umat beragama berjalan dengan sangat baik di Sumsel. Bahkan hal ini menjadi semangat dan contoh untuk mewujudkan persatuan dan saling memahami di kalangan umat di seluruh Indonesia. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri (Wamen) Agama RI, H Saiful Rahmat Dasuki SIP MSi saat mengunjungi Kantor Martrisia Komda Sumsel dan PTITD Komda Sumsel, Sabtu (10/8) siang.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan selama hampir dua jam tersebut, orang nomor dua di Kementerian Agama ini berkesempatan bercengkerama dengan segenap pengurus Martrisia Komda Sumsel, PTITD Komda Sumsel, Walubi Sumsel, para pengurus dan 70 ketua kelenteng di Kota Palembang dan sekaligus warga yang yang hadir pada saat kunjungan wakil menteri tersebut.
Di samping itu, pria asli Betawi tersebut jua dijelaskan secara singkat beberapa patung atau arca yang ada di lantai I dari bangunan lima lantai tersebut. Bahkan hal tersebut jua dijelaskan secara gamblang Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun SH. Selanjutnya dengan diantara para pengurus Martrisia dan PTITD tersebut, Wamen tersebut juga melihat satu persatu fasilitas yang ada di tempat yang sekaligus menjadi kantor kedua organisasi tersebut.
" Bangunan yang sangat referesentatif serta nyaman. Bahkan fasilitas yang dimiliki juga sangat baik dan berkualitas. Semoga hal ini akan menjadi kantor dan sekaligus wadah berorganisasi yang baik bagi semua warga Tionghoa terutama kawan kita yang ada di Tridharma tersebut. Kedatangan saya juga sebagai balasan, karena sebelumnya tidak sempat hadir pada saat kantor diresmikan tersebut. Saya harap, kedatangan saya ke Palembang juga mempererat persaudaraan kita ke depannya," ungkap Wamenag RI, H Saiful Rahmat Dasuki dibincangi oleh koran ini, Sabtu (10/8).
Selain terkesan dengan bangunan dan juga fasilitas yang dimiliki oleh kantor tersebut, namun lebih jauh lagi, hal ini menjadi bukti kedekatan dan harmonisasi yang terjalin di kalangan masyarakat dan umat beragama di Sumsel dan Palembang khususnya juga sangat berjalan baik. Bahkan hal tersebut, dikatakan Saiful, terlihat dari keragaman dan kedekatan dengan semua umat yang ada tersebut.
" Keharmonisan dan kerukunan seperti ini yang kita inginkan, bagaimana keragaman yang ada bukan membuat kita terpecah dan tercerai berai, malah hal ini memperkuat kita di dalam mewujudkan kita tetap satu di tengah perbedaan yang ada. Oleh karena itu pula, hal ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain terutama wujudkan kerukunan bagi semua pemeluk agama. Semua agama ini benar dan terbaik menurut penganutnya, hal ini yang harus dipahami bersama, hal ini yang akan membuat kita saling menghargai dan memahami. Ketika sudah memahami satu dengan yang lain, maka pastinya akan tercipta kerukunan yang kita cita-citakan," jelasnya.
Sementara, Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien menyambut baik dengan tangan terbuka kedatangan Wamen Agama RI tersebut ke Kantor Martrisia dan PTiTD Komda Sumsel tersebut. Yang mana, hal ini juga menjadi penyemangat bagi semuanya dalam memajukan dan mengembangkan ke depannya. Yang juga tidak kalah penting, ini menjadi support dan dukungan moril agar bisa memberikan yang terbaik sekaligus jua kontribusi maksimal dalam pembangunan terutama mewujudkan kerukunan tersebut.
" Tentunya hal ini membuat kita berbahagia dan menjadi support terbaik. Semoga yang menjadi cita-cita kita bersama dapat segera terwujud, kerukunan antar umat beragama dan harmonisasi sekaligus juga moderasi beragama," pungkasnya didampingi Ketua PTITD Komda Sumsel, Akhe.
Tampak juga hadir di acara tersebut Kakanwil Kemenag Sumsel Safitri Irwan, Pembimas Buddha Kemenag Sumsel Aris Cahyanto, penyelenggara agama Buddha kota Palembang Puji Purwa Ningsih, dan 70 ketua kelenteng yang ada di kota Palembang.