Rupiah Meningkat Meski Terdapat Defisit APBN semester I-2024
Arsip foto - Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdaganga--
JAKARTA, KORANRADAR.ID -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis ditutup meningkat meski terdapat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I-2024.
Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah menguat 46 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.195 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.241 per dolar AS.
"Defisit APBN menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan dan keseimbangan anggaran negara. Sedangkan, defisit APBN 2024 diproyeksikan akan lebih besar dari target yang telah ditetapkan," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
APBN mengalami defisit sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada semester I-2024.
Ibrahim menuturkan realisasi subsidi dan kompensasi energi tahun 2024 akan membengkak. Peningkatan tersebut didorong oleh fluktuasi Indonesian Crude Price (ICP), nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume LPG dan listrik bersubsidi.
Sedangkan untuk perdagangan besok, ia mengatakan mata uang rupiah bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.140 per dolar AS sampai dengan Rp.16.230 per dolar AS.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal meningkat pada tahun 2024 ini.
Hingga sejauh ini, pemerintah telah menggelontorkan dana senilai Rp155,7 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi, yang di antaranya digunakan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 7,16 juta kiloliter dan LPG 3 kilogram sebanyak 3,36 juta kilogram.
Menkeu menyebutkan belanja untuk subsidi dan kompensasi energi, yang meningkat lantaran depresiasi nilai tukar rupiah, berdampak pada peningkatan belanja negara. Belanja negara pada semester I-2024 tercatat meningkat 11,3 persen yoy mencapai Rp1.398 triliun.
Di sisi lain, Ketua bank sentral Amerika Serikat(AS) atau The Fed Jerome Powell dapat dianggap sedang mempersiapkan landasan untuk penurunan suku bunga pada bulan September.
Powell akan kembali ke Washington pada Rabu malam waktu setempat, dan para pedagang akan mencari penyempurnaan lebih lanjut dalam komentarnya menjelang data penting inflasi konsumen pada hari Kamis.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke level Rp16.200 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.256 per dolar AS (ant).