Dalangnya, Antoni Pemilik Distro Anti Mahal Bersama adik Ipar dan Temannya

EVAKUASI : Petugas kepolisian mengevakuasi jasad pegawai koperasi simpan pinjam yang dibunuh dan dicor belakang Distro Anti Mahal di Jl H Dahlan HY Blok D2, Nomor 1-2, Maskarebet, Palembang, kemarin. (inzet) Foto Anton Eka Saputra semasa hidup. -FOTO: EVA--

Setelah keluar dari Distro itu, Harryo memberikan penjelasan kepada awak media. Selain Pj Wako Palembang dan Ketua DPRD Palembang, Harryo juga didampingi Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo SIK, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah SIK MH, dan Kapolsek Sukarami Kompol M Ikang Ade Putra SIK MH.

Kata Harryo pagi kemarin, korban awalnya dilaporkan hilang kontak pada 8 Juni 2024 sore hari. Setelah paginya pamit kerja seperti biasa, melakukan penagihan. Berselang hari, keluarganya melaporkan kehilangan korban ke kepolisian. "Laporan awalnya orang hilang. Kami pikir akan pulang beberapa hari kemudian, atau ada kepentingan pribadi terkait pekerjaannya," aku Harryo. Namun dari hasil penyelidikan, ditemukan kejanggalan-kejanggalan. Salah satunya hp milik korban sudah berpindah tangan. Polisi menyelidiki debitur-debitur yang menjadi nasabah korban. Mereka mencurigai pemilik Distro Anti Mahal, yang jadi nasabah korban.

Penyelidikan dilakukan gabungan Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang, Unit Reskrim Polsek Sukarami. Anggota Reserse itu mendatangi rumah Antoni. "Anggota mengintip-intip, terlihat bercak darah, lalu ada cutter berlumuran darah," beber Harryo. Hanya saja penghuni rumah itu sudah tidak ada lagi. Baik itu Antoni, istri dan anaknya, serta pembantu rumah tangga."Yang ternyata benar, pegawai koperasi simpan pinjam itu menjadi bagian dari korban pembunuhan berencana," tegasnya. Dari hasil scientific crime investigation, polisi akhirnya berhasil menangkap salah satu pelakunya di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/6).”Tersangka ini (Pongki Saputra) perannya membantu memukul korban," jelasnya. 

Dari bibirnya, muncul pengakuan otak pelakunya Antoni, dibantu adik iparnya, Kalf. Dia juga menjelaskan motifnya serta cara membunuh korban, serta menunjukkan letak korban dikubur belakang distro.

Kemarin, polisi menghadirkan serta tim dokter forensik dari RS Bhayangkara M Hasan Palembang. Terlihat dipimpin AKBP dr Mansuri SpF. "Setelah digali, jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk diautopsi," pungkas Harryo. Tersangka Pongki Saputra yang mengenakan baju tahanan warna orange, sempat didatangkan ke TKP. Dia dikawal ketat oleh personel Unit Ranmor Satreskrim Polrstabes Palembang.

Sementara Unit 4 Jatanras Polda Sumsel dan Polsek Sukarami, mengamankan depan Distro Anti Mahal yang dipenuhi ratusan warga.  Melihat tersangka Pongki digiring masuk ke dalam ruko, warga langsung ramai menyorakinya dengan berbagai umpatan. Bahkan ada warga yang berusaha memukul Pongki, namun dia dikawal ketat polisi. 

Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah, menambahkan diduga pelaku utama tidak sanggup membayar karena bunganya terus bertambah. "Penyelidikan dan penangkapannya gabungan Polda Sumsel, Polrestabes Palembang, dan Polsek Sukarami. Tapi penanganan dan penyidikannya Polrestabes Palembang," singkatnya. (air/Sumatera ekspres. Id) 

 

Tag
Share