Kasus HIV/AIDS di Prabumulih Terus Meningkat

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih, dr Hesty Widyaningsih.--

PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Prabumulih menjadi salah satu kota di Sumatera Selatan yang menghadapi peningkatan signifikan dalam kasus HIV/AIDS. 

Data yang dihimpun dari tahun 2022 hingga September 2023 mengungkapkan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di kota ini terus meningkat sehingga menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

Pada 2022, tercatat 31 orang mengidap HIV/AIDS, atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan angka ini menunjukkan adanya peningkatan kasus di bandingkan tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 58 persen merupakan individu gay atau homoseksual dari beragam kelompok umur terlibat dalam statistik ini, dengan 4 orang penderita berusia 20-24 tahun dan 14 orang berusia 25-49 tahun. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih, dr Hesty Widyaningsih, mengatakan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi peningkatan kasus HIV/AIDS di kota ini. 

Hesty mengungkapkan, pihaknya saat ini fokus pada empat kelompok populasi kunci, yaitu wanita pekerja seks, waria, lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna narkoba suntik. 

Dikatakan, langkah-langkah yang diambil oleh Dinkes Prabumulih mencakup penyuluhan dan edukasi kepada populasi ini tentang bahaya HIV/AIDS, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahannya. 

Pihaknya juga berupaya mendeteksi individu yang sudah memiliki pasangan tetapi terinfeksi HIV, dengan tujuan untuk memberikan perawatan dan dukungan secepat mungkin. Tak hanya itu, dalam tahun ini, Prabumulih juga menjadi saksi beberapa pasien HIV yang meninggal dunia. Hal ini menjadi pengingat yang kuat akan perlunya upaya lebih serius dalam penanggulangan penyakit ini.

Dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat, Dinkes Prabumulih juga rutin melakukan program penyuluhan mengenai perilaku seksual yang aman. Hal ini mencakup penghindaran perilaku seksual yang berisiko, serta memberikan informasi tentang cara melindungi diri dari penularan HIV/AIDS.

Pendidikan tentang keberagaman dan kesetaraan juga menjadi bagian penting dari usaha ini. Prabumulih berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung setiap individu, termasuk yang termasuk dalam kelompok yang rentan terkena HIV/AIDS. Memastikan bahwa setiap warga Prabumulih mendapat perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Hesty menambahkan, saat ini seluruh layanan kesehatan di Kota Prabumulih, baik rumah sakit maupun puskesmas telah dapat melakukan pelayanan pemeriksaan HIV. Sementara untuk SDM terlatih masih perlu ditingkatkan untuk lebih memaksimalkan kinerja layanan dalam penemuan kasus HIV/AIDS serta pelayanan pengobatan orang dengan HIV/AIDS.

Penanggulangan penyebaran HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama masyarakat, pemerintah, dan sektor kesehatan. Prabumulih sedang berusaha keras untuk mengurangi jumlah kasus baru dan memberikan perawatan yang berkualitas kepada ODHA. 

“Edukasi dan kesadaran masyarakat adalah langkah awal yang sangat penting dalam perjuangan melawan HIV/AIDS, dan Prabumulih berkomitmen untuk terus mengambil tindakan positif menurunkan hingga meniadakan kasus baru HIV/AIDS,” pungkasnya. (and)

Tag
Share