Daftar 10 Film Keluarga Indoensia Terbaik, Cocok Ditonton Bersama Saat Libur Sekolah
Berikut daftar 10 film keluarga Indonesia terbaik yang cocok ditonton bersama saat libur sekolah nanti.--
Ibunya melakukan pekerjaan sampingan agar keluarganya mempunyai penghasilan tambahan dan tabungan. Dan Euis memasuki masa pubertas.
Ia menginginkan privasi dan tidak ingin satu kamar lagi dengan Ara. Perjalanan Ayah, Ibu, Euis, Ara, dan Agil menemukan makna keluarga.
Sama seperti film awalnya Keluarga Cemara 2 juga berhasil meraih 1 penghargaan dan 2 nominasi, yakni penghargaan Best Child Actor pada Indonesian Movie Actor Awards serta masuk nominasi pada dua ajang lainnya yakni Maya Awards dan Festival Film Bandung
BACA JUGA:Telkomsel MAXstream Rilis Film Madam Rose
5. Ngeri-Ngeri Sedap
Berikutnya ada film yang berjudul Ngeri-Ngeri Sedap dirilis pada 2 Juni 2022, serta disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk.
Film bergenre komedi dan drama ini telah berhasil meraih 6 penghargaan dan 22 nominasi dari berbagai ajang seperti Festival Film Indonesia, Indonesian Movie Actor Awards, Maya Awards, hingga Festival Film Bandung.
Film ini berkisah tentang Pak Domu (Arswendi Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama Sarma (Gita Bhebhita), anak keduanya, mendambakan ketiga anaknya: Domu (Boris Bokir) anak pertama, Gabe (Lolox) si ketiga) dan Sahat (Indra Jegel) anak keempat yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat, namun menolak pulang karena hubungannya tidak harmonis dengan Pak Domu.
Pak Domu dan Mak Domu menyusun strategi 'enak sekali', mereka berdua berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai, demi mendapatkan perhatian anak-anaknya.
BACA JUGA:Ratusan Mitra Pengemudi Grab di Palembang Nobar Film Srimulat
6. Miracle in Cell No.7
Film Miracle in Cell No.7 merupakan film yang diadaptasi dari film dengan judul sama yang berasal dari Korea. Miracle in Cell No.7 versi Indonesia dirilis pada tahun 2022 dan diperankan oleh Vino G. Bastian, Graciella Abigail, hingga Mawar Eva de Jongh.
Film ini menceritakan Dodo Rozak ingin menjadi ayah yang baik bagi putrinya, Kartika. Meskipun kecerdasannya terbatas, ia bertindak dan berperilaku seperti anak-anak. Kartika-lah yang paling sering merawat ayahnya. Keduanya hidup bahagia.
Kartika bangga dengan ayahnya yang setiap hari berjualan balon. Namun kebahagiaan mereka tidak bertahan lama.
Dodo ditangkap atas tuduhan memperkosa dan membunuh seorang gadis kecil. Dodo dipenjara di sel No.7, yang dihuni oleh narapidana yang melakukan kekerasan.