Kurangi Kehilangan Air Saat Distribusi
Erwin Adyanto, Manager Bagian Pengendalian Kehilangan Air (PKA) dan didampingi oleh Hardi, Asisten Junior Manager di Seksi Kebocoran dan DMA saat memberikan keterangan pers.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Tirta Musi terus melakukan upaya untuk mengurangi kehilangan air di Palembang. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Perumda telah menerapkan berbagai strategi yang mencakup pencarian kebocoran fisik dan administrasi.
Kegiatan ini melibatkan berbagai tim yang dipimpin oleh Erwin Adyanto, Manager Bagian Pengendalian Kehilangan Air (PKA) dan didampingi oleh Hardi, Asisten Junior Manager di Seksi Kebocoran dan DMA. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Perumda Tirta Musi adalah tingginya tingkat kehilangan air.
Untuk itu pihaknya terus melakukan pencarian kebocoran fisik dan administrasi. "Kegiatan ini dilakukan secara rutin, baik siang, sore, maupun malam, di seluruh kota Palembang."Kami memiliki sembilan unit pelayanan di Palembang, dan upaya pencarian kebocoran ini melibatkan semua unit tersebut. Masalah utama adalah kehilangan air yang tidak terbaca atau tidak terjual kepada pelanggan, yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan," sampai Erwin.
Dalam upaya Perumda Tirta Musi telah mengidentifikasi dua jenis kehilangan air, baik fisik dan administrasi. Kehilangan air fisik terjadi akibat kebocoran pada pipa-pipa, sambungan rumah, atau aksesoris pelanggan.
Kegiatan ini dilakukan secara aktif, dengan tim melakukan keliling ke lapangan untuk mencari titik-titik kebocoran. Termasuk adanya dugaan kehilangan air, yang diakibatkan sambungan ilegal. Meski angkanya saat ini tidak terlalu tinggi lagi.
"Sambungan ilegal itu benar-benar ilegal yang tidak terdaftar, selama ini temuan kami ilegal itu memang ada dilapangan dan yang akan menindaklanjutinya dari tim penertiban, saat ini hal seperti itu sudah tidak banyak lagi," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya menekankan pentingnya kesadaran dan kepedulian dalam mengatasi masalah kehilangan air.
"Kami tidak bisa hanya bergantung pada laporan dari pelanggan atau pihak call center. Kami harus aktif mencari kebocoran, karena semakin lama perbaikan dilakukan, semakin besar volume air yang hilang," terangnya.
Selain itu, PDAM Tirta Musi juga melakukan aktivitas yang disebut "Pressure Test" atau "Step Test" untuk meningkatkan tekanan air di wilayah tertentu, sehingga bocorannya lebih mudah terdeteksi. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada malam hari, ketika konsumsi air oleh pelanggan sedang rendah.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa upaya mereka juga mencakup pengelolaan zona kecil yang disebut "meter area." Ini membantu mereka dalam memonitor konsumsi air pelanggan dan mengidentifikasi zona dengan tingkat kehilangan air yang tinggi.
"Dalam mencari titik kebocoran tersebut yang kedua tingkat bagaimana kita mengorganisir mengisolasi wilayah kebocoran tersebut," ulasnya.
Melalui upaya tersebut, Perumda Tirta Musi telah berhasil menemukan dan memperbaiki 142 kebocoran fisik selama kurun waktu Januari hingga September 2023.
Meskipun tantangan masih ada, Perumda Tirta Musi, terus berupaya untuk mengurangi tingkat kehilangan air dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Termasuk menertibkan berbagai masalah, termasuk mash adanya ilegal connection yang menyebabkan angka kehilangan air mencapai 22,8%. Namun angka kebocoran ini masih dibawah toleransi nasional yaitu 25% dan masih jauh dibawah rata-rata Nasional 33,7%. Sehingga pengendalian kebocoran air pada Perumda Tirta Musi sudah cukup baik, meskipun Perumda Tirta Musi tetap terus mengupayakan agar tingkat kehilangan air bisa di bawah 20%.
"Angka kebocoran yang masih harus dikendalikan pada Unit Pelayanana, seperti di Unit Rambutan dan Unit Seberang Ulu Dua," terangnya.