Awal Tahun 2024, Sumsel Alami Inflasi 3,35 Persen YoY, Penyumbangnya Emas Perhiasan hingga Ikan Patin

--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat indeks harga konsumen/inflasi menurut kelompok perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2024 secara umum y-on-y menunjukkan adanya kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Sumatera Selatan di 4 kabupaten/kota, pada Januari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,35 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,24 pada Januari 2023 menjadi 105,66 pada Januari 2024.

Sementara secara m-to-m perkembangan harga menunjukkan adanya penurunan indeks dengan tingkat deflasi m-to-m dan tingkat deflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,08 persen.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

“Pertama, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,71 persen, lalu kedua kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,04 persen,” kata Kepala BPS Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto, Kamis 1 Februari 2024.

Ketiga, sambung dia, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,67 persen, lalu keempat kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen.

Selanjutnya, kelima, menurut Moh Wahyu Yulianto, kelompok kesehatan sebesar 1,10 persen dan keenam kelompok transportasi sebesar 0,95 persen serta ketujuh kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,35 persen.

Lalu, kedelapan, sambungnya, kelompok pendidikan sebesar 2,18 persen, lalu kesembilan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,17 persen dan kesepuluh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,52 persen.

“Untuk poin kesebelas, sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen,” kata dia.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024, antara lain beras, tomat, daging ayam ras, bawang putih, tarif air minum PDAM, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai merah, emas perhiasan, gula pasir, dan ikan patin.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, sabun cair/cuci piring, baju muslim wanita, ikan nila, kangkung, sabun detergen bubuk, daun singkong dan sabun mandi cair.

Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Januari 2024, antara lain cabai merah, cabai rawit, tarif angkutan udara, beras, baju muslim wanita, bensin, tahu mentah, sawi putih/pecay, ketimun, dan minyak goreng.

Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain tomat, daging ayam ras, bawang putih, ikan gabus, emas perhiasan, ikan nila, ikan mujair, pemeliharaan/service, semangka, dan kol putih/kubis. (dav)

Tag
Share