Menimbang Tulang, Makin Berat Makin Hoki

Ilustrasi Tulang--

Berdasarkan angka 3,4 inilah perjalanan hidup dan peruntungan laksini dapat diketahui. Ternyata Laksini tepat sekali masuk ke bidang keagamaan. Ia akan merasa tenang dan bahagia bila banyak berdoa. Kalau menginginkan hal-hal keduniawian, ia sebaiknya meninggalkan kampung halaman. Kalau tidak, cepat atau lambat dia akan menjadi  pengabdi agama (kyai, pendeta, pastur, atau biksu).

Menurut Krisna, berat tulang dianggap bagus apabila setidaknya bernilai 5,1 liang ke atas. Pada angka 5,1, perjalanan hidup seseorang digambarkan seperti ini, "Sepanjang hayat, hidupnya enak. Segala yang diinginkannya dapat tercapai. Tidak usah terlalu capek untuk menjalani hidup. Saudara dan teman menyenangi dan membantu. Begitu berkeluarga hoki langsung datang sendiri. Hidupnya berkecukupan dan bahagia."

Orang yang kehidupannya sedang-sedang saja menurut Krisna memiliki berat tulang pada kisaran 2,0 - 5,0 liang. "Kalau ada orang yang berat tulangnya 2,8 tapi kehidupannya baik,  karena sisi ngo heng pe ji nya bagus," tegas Krisna. 

Sekedar contoh, tiga dari enam presiden kita "cuma" memiliki  berat tulang 4,1 - 5,2 liang. Jadi, untuk menjadi pemimpin negara tak perlu memiliki berat tulang sampai 7,1 liang. Bahkan berat tulang presidan RI yang mempunyai pengaruh paling besar dalam berbangsa kita cuma 5,2 liang.

Bagaimana kalau nilai berat tulang Anda memang rendah? Tidak perlu khawatir jalan hidup Anda akan diwarnai penderitaan, sebab ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengubah nasib. Upaya itu adalah memilih arah muka yang tepat untuk rumah. 

Kedua, mendekatkan diri pada Tuhan. Ketiga, bekerja keras. Keempat, tidak boleh mengecewakan orang. Kita harus selalu menepati janji. Kelima,  bisa menderita terlebih dahulu dan siap hidup prihatin. Keenam, bersedia menyenangkan hati orang lain," rinci Krisna. Jadi, kita sendiri yang harus melawan perjalanan hidup yang kurang baik itu," imbuhnya. 

Krisna lebih jauh menjelaskan, dalam hidup manusia ada tiga variabel yang mempengaruhi kehidupan. Tuhan, manusia dan bumi, Tuhan penentu takdir. "Soal takdir saya tidak bisa ikut campur.  Ini urusan seseorang dengan Tuhan. Biar dia nego sendiri sama Tuhan." Yang penting hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan bumi mesti baik. Hubungan manusia dengan manusia harus benar (harmonis, komit, tidak menyakiti orang, tidak boleh mengambil hak orang lain, dsb.)

Hubungan manusia dengan bumi juga harus harmonis agar bumi menjadi manfaat bagi manusia. Yang terjadi akhir-akhir ini, kadar hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia lain, dan bumi sudah melonggar. Akibatnya, kehidupan manusia jadi susah dan bencana datang silih berganti.

Krisna mengakui, tingkat akurasi ilmu ini sekitar 60 persen. Masih ada faktor lain (40 persen) yang mempengaruhi hidup manusia, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan dan bumi itu tadi. Itu artinya, cara kita menyikapi hidup punya pengaruh besar terhadap perjalanan hidup kita. (era)

Tag
Share