Wako Prabumulih Tanggapi Pro Kontra Tugu Nanas
RESPONS: Walikota Prabumulih H Arlan bicara terkait adanya penolakan pembongkaran Tugu Nanas oleh warga Tebing Tanah Putih.--
PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Penolakan rencana pembongkaran Tugu Nanas oleh warga Kelurahan Tebing Tanah Putih, Kecamatan Prabumulih Barat, mendapat tanggapan langsung dari Walikota Prabumulih H Arlan.
Orang nomor satu di Prabumulih itu menegaskan, pembongkaran Tugu Nanas merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk pelebaran jalan menuju Desa Karya Mulya (Unit 9), yang akan dijadikan akses keluar-masuk tol (exit tol).
Hal itu disampaikan Cak Arlan saat ditemui usai pelantikan PPPK di Stadion Talang Jimar, kemarin. “Beberapa bulan lalu pihak tol sudah menghadap cak, dan cak ajukan bahwa Tugu Nanas itu akan menjadi akses keluar masuk ke jalan tol, dan juga Desa Pangkul,” jelas Arlan.
Sementara itu, penolakan dari sebagian warga Tebing Tanah Putih justru mendapat respons berbeda dari Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi. Ia menegaskan, pihaknya justru mendukung penuh rencana pemerintah terkait pengembangan akses jalan dan rencana exit tol tersebut.
“Dari dulu kita sudah minta hal itu, kita siap mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jakaria menambahkan bahwa keinginan Desa Pangkul menjadi lokasi exit tol sudah lama disuarakan dalam berbagai kesempatan. “Memang sudah kita harapkan dan sudah kita sampaikan di forum reses DPR, agar Desa Pangkul dijadikan lokasi exit tol,” tandasnya.
Rencana pembangunan akses tol dan pelebaran jalan ini kini menjadi perhatian publik, terutama setelah munculnya penolakan pembongkaran Tugu Nanas. (and)