Setetes Jelantah, Sejuta Harapan: Komperta Plaju Pionir Ekosistem SAF di Sumatera

Fasilitas UCOllect Box saat ini baru tersedia di kawasan Komperta Kilang Pertamina Plaju dan Komperta Sungai Gerong, yang menjadi pionir titik pengumpulan minyak jelantah di Sumatera. Tepatnya berlokasi di toko swalayan Coopmart, Jalan Antara No. 292, Kel--
PALEMBANG,KORANRADAR.ID – Dari wajan-wajan sederhana di dapur rumah tangga, lahirlah harapan baru bagi masa depan energi bersih Indonesia. Minyak jelantah yang selama ini dianggap limbah ternyata menyimpan potensi besar. Menurut catatan lembaga riset Traction Energy Asia, potensi minyak jelantah di Indonesia mencapai 933.200 kilo liter per tahun. Jumlah ini sangat besar, namun jika tidak dikelola dengan benar, minyak bekas dapat mencemari lingkungan, merusak ekosistem, hingga membahayakan kesehatan manusia.
Berangkat dari fakta itu, Pertamina menghadirkan inovasi yang mampu menyulap minyak jelantah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar ramah lingkungan yang dapat menekan emisi karbon hingga 84 persen dibandingkan avtur konvensional.
Pada Agustus 2025, Pertamina mencetak sejarah dengan memproduksi SAF pertama di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara melalui Refinery Unit IV Cilacap. Produk inovatif ini bahkan sudah mengantongi sertifikasi internasional ISCC dan RSB, menjamin kualitas serta standar keberlanjutan global.
# Komperta Plaju Jadi Pionir di Sumatera
Produksi SAF tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga menggambarkan kontribusi strategis Pertamina dalam ketahanan energi nasional, keberlanjutan lingkungan, sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Salah satu pintu masuk pentingnya adalah UCOllect Box sebuah fasilitas pengumpulan minyak jelantah yang menjadi jembatan antara dapur rumah tangga dengan kilang penghasil energi hijau.
Pertamina menggandeng Noovoleum sebagai mitra dalam penyediaan UCOllect Box di berbagai daerah di Indonesia. Di Pulau Sumatera, pionirnya berada di kawasan Komperta Kilang Pertamina Plaju dan Komperta Sungai Gerong, Palembang. Tepatnya berlokasi di Coopmart Jalan Antara No. 292, Kelurahan Komperta, Kecamatan Plaju, fasilitas ini menyasar warga sekitar untuk ikut aktif dalam pengumpulan minyak jelantah.
Sejak diresmikan pada Februari 2025, UCOllect Box di Plaju menunjukkan hasil menggembirakan. Data fungsi Environment-HSSE Kilang Pertamina Plaju mencatat rata-rata 175 liter minyak jelantah berhasil terkumpul setiap bulan.
Sumbernya berasal dari rumah tangga pekerja, masyarakat sekitar, hingga kontribusi Koperasi Wanita Petra (KWP). Fakta ini membuktikan kesadaran warga terhadap pengelolaan limbah mulai tumbuh dan bertransformasi menjadi aksi nyata.
# Dari Dapur ke Tangki Pesawat
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III, Siti Rachmi Indahsari, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk melibatkan masyarakat dalam agenda transisi energi nasional.
“Pengelolaan limbah tidak sekadar membuang, melainkan bagaimana kita mengubahnya agar bernilai ekonomi sekaligus mendukung energi hijau. Pertamina mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan mengumpulkan setiap tetes jelantah di dapur, agar bisa diolah menjadi SAF,” ujarnya.
Kutipan ini sekaligus menegaskan filosofi besar di balik UCOllect Box: dari tetes jelantah di dapur rumah, menuju tangki pesawat yang terbang di langit biru dengan jejak karbon rendah.
Bagi warga, keberadaan UCOllect Box memberi nilai tambah. “Dulu minyak bekas hanya kami buang. Kini setiap tetesnya punya arti. Rasanya bangga ketika tahu minyak gorengan dari dapur kami bisa ikut menggerakkan pesawat dengan energi bersih,” ujar salah seorang anggota KWP.