Energi Tak Pernah Tidur: Kisah Pekerja Kilang Pertamina Plaju di Balik Libur Panjang

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Saat malam libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW mulai menyelimuti Kota Palembang, sebagian besar masyarakat sudah bersiap berkumpul bersama keluarga. Namun, di sudut lain kawasan Plaju, lampu-lampu terang benderang masih menyala di area kilang. Suara mesin terus berputar, semburan api dari flare stack menjulang ke udara, dan pekerja berseragam safety gear hilir mudik di jalur pipa baja yang berliku. Di sinilah denyut energi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tak pernah berhenti, bahkan di tengah libur panjang.

Kilang Pertamina Plaju dengan kapasitas produksi 120 ribu barel per hari menjadi penopang utama kebutuhan energi di Sumbagsel. Libur panjang, yang biasanya identik dengan peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG, justru menjadi momentum penting bagi pekerja kilang. Mereka tak mengenal kata libur. Melalui pola kerja tiga shift, ratusan pekerja menjaga agar suplai energi tetap mengalir tanpa jeda.

“ Kami senantiasa mengedepankan keandalan kilang agar dapat mendukung kebutuhan energi masyarakat. Setiap langkah operasional dijalankan dengan disiplin dan penuh tanggung jawab, ” ujar Siti Rachmi Indahsari, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU III Plaju.

# Sinergi Teknologi dan Dedikasi Pekerja

Keandalan operasional Kilang Pertamina Plaju bukan semata-mata hasil kerja keras manusia, tetapi juga buah inovasi digital. Kilang ini telah mengadopsi Dashboard Monitoring PI Vision, sebuah sistem canggih yang memungkinkan engineer memantau kondisi seluruh unit kilang secara real-time selama 24 jam, bahkan dari jarak jauh. Teknologi ini menjadi “mata ketiga” bagi pekerja, sehingga potensi deviasi atau gangguan bisa terdeteksi lebih dini dan segera ditangani.

Meski demikian, Rachmi menegaskan teknologi hanyalah pendukung. Dedikasi pekerja tetap menjadi inti dari keberlangsungan suplai energi. “Pekerja adalah tulang punggung keandalan operasional. Dengan kerja tim yang solid, pasokan energi masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.

Bagi para pekerja, menjaga kilang tetap beroperasi bukan hanya soal tugas, melainkan juga bentuk pengabdian. Mereka sadar bahwa setiap tetes BBM dan LPG yang dihasilkan kilang akan menghidupkan mobilitas masyarakat, mendukung aktivitas industri, hingga memastikan pesawat yang lepas landas dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tetap mendapat suplai avtur.

# Capaian Produksi Positif Semester I 2025

Kerja keras itu membuahkan hasil nyata. Hingga semester I 2025, Kilang Pertamina Plaju berhasil memproduksi Gasoline sebesar 2,3 juta barel atau 56,6 persen dari target tahunan. Sementara itu, produksi Gasoil mencapai 5,1 juta barel atau 52 persen dari target.

Produk energi tersebut kemudian disalurkan melalui jaringan distribusi PT Pertamina Patra Niaga (Subholding Commercial & Trading), baik ke Integrated Terminal (IT) yang tersebar di wilayah Sumbagsel maupun ke Aviation Fuel Terminal (AFT) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Dengan capaian positif tersebut, Pertamina Plaju optimistis target tahunan, khususnya untuk produksi Gasoline, dapat terlampaui pada akhir 2025.

# Menjaga HSSE dan Efisiensi Energi

Di balik capaian produksi, Kilang Pertamina Plaju juga menaruh perhatian besar pada aspek keberlanjutan. Program HSSE (Health, Safety, Security & Environment) terus diperkuat, memastikan setiap aktivitas operasional mengutamakan keselamatan pekerja, keamanan lingkungan, dan efisiensi energi.

Pertamina Plaju memahami bahwa keberhasilan operasional tidak hanya diukur dari jumlah barel yang diproduksi, tetapi juga dari sejauh mana kilang dapat berjalan aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Dukungan pekerja serta mitra kerja menjadi elemen penting dalam menjaga standar tinggi ini.

# Energi, Dedikasi, dan Harapan