Festival Bakcang: Mengenang Qu Yuan dan Makna Mendalam Tradisi Peh Cun di Palembang

Tjik Harun SE SH MH ketua Walubi Sumsel--

 

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Perayaan Festival Bakcang, atau yang dikenal juga sebagai Peh Cun atau Sembahyang Bacang, diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.

Tradisi ini tak lepas dari kisah sejarah dan penghormatan terhadap Qu Yuan, seorang menteri setia yang rela berkorban demi negaranya.

Di Palembang, perayaan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk mengenang nilai-nilai kesetiaan dan kebaikan.

Menurut Harun SE SH MH, Ketua Walubi Sumsel, Festival Bakcang ini berawal dari kisah pengorbanan Qu Yuan yang tak luput dari ingatan.

Kisah Pengorbanan Qu Yuan, Sang Pejuang dari Negara Chu

 

BACA JUGA:6 Shio Ini Dapat Hoki Besar di 17 Agustus 2025, Shio Anda Termasuk?

Dikisahkan, Qu Yuan diusir dari Negara Chu setelah termakan siasat adu domba Raja Qin. Setelah meninggalkan ibukota, Qu Yuan menulis puisi berjudul Li Sao yang berisi kritikan tajam atas birokrasi yang korup, kegundahannya, serta kecintaannya pada negara dan rakyat.

Dalam keadaan putus asa, Qu Yuan akhirnya berjalan menuju Sungai Mi Luo dan menenggelamkan diri. Rakyat yang mengetahui kabar duka ini, berbondong-bondong menuju sungai untuk mencari jasad menteri yang amat mereka kasihi itu.

"Saat itu adalah bulan 5 tanggal 5 penanggalan Lunar," kata Harun beberapa waktu lalu

 

Sejarah Bakcang: Dari Nasi untuk Ikan Menjadi Santapan Tradisional

 

Karena jasad Qu Yuan tak berhasil ditemukan, rakyat yang berduka sepakat untuk melemparkan nasi dan daging yang dibungkus daun bambu ke sungai. Tujuannya adalah agar ikan dan udang tidak menggerogoti jasad Qu Yuan, melainkan memakan bungkusan nasi tersebut.

Inilah cikal bakal tradisi membungkus dan memakan bakcang setiap tahun pada tanggal kematian Qu Yuan. Bakcang sendiri berasal dari dialek Hokkian yang berarti penganan berisi nasi ketan dan daging. Seiring waktu, bakcang juga dibuat dalam versi vegetarian (disebut chaicang) dan tanpa isi (kicang), yang biasanya dinikmati dengan sirup srikaya atau gula.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan