OJK Dukung Paket Insentif Pemerintah untuk dorong pertumbuhan ekonomi

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar--
JAKARTA, KORANRADAR.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung secara penuh inisiatif pemerintah mengenai paket insentif ekonomi yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Paket insentif tersebut antara lain diskon di sektor transportasi salah satunya diskon tiket pesawat, diskon tarif tol, diskon tarif listrik, bantuan sosial tambahan, bantuan subsidi upah, serta bantuan iuran jaminan kecelakaan kerja.
“Kami yakini bahwa insentif-insentif itu akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Mei 2025 di Jakarta, Senin.
Untuk turut mendukung suksesnya inisiatif insentif tersebut, Mahendra mengatakan OJK fokus pada peran lembaga jasa keuangan dengan mengoptimalkan fungsi intermediasinya, termasuk pada perluasan akses pembiayaan yang khususnya mencakup segmen UMKM.
Berkaitan dengan hal tersebut, imbuh dia, saat ini Peraturan OJK (POJK) tentang Akses Pembiayaan UMKM sedang difinalisasi dan telah dikonsultasikan dengan DPR RI.
BACA JUGA:OJK Sebut Konsolidasi Bank Syariah Bisa Ciptakan Industri Yang Kompetitif
Selain itu, melalui kantor-kantor OJK di daerah yang berjumlah 37 kantor, Mahendra mengatakan bahwa lembaga jasa keuangan dan para pemangku kepentingan terkait juga terus menggali potensi komoditas unggulan daerah dan industri utama di daerah masing-masing.
Pengelolaan dan pemanfaatan potensi tersebut diarahkan untuk memiliki daya dorong besar bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, OJK juga terus melakukan berbagai langkah dan terobosan terkait dengan pendalaman pasar keuangan untuk menyediakan alternatif instrumen investasi yang menarik bagi masyarakat, serta perluasan akses untuk meningkatkan basis investor yang juga terus-menerus dilakukan.
“Beberapa rencana yang akan dilaksanakan dalam waktu tidak lama adalah rencana produk ETF emas dan membuka jalur distribusi yang baru agar masyarakat semakin mudah mengakses instrumen investasi,” ujar Mahendra.
Ia menambahkan, tentunya langkah-langkah tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong sektor keuangan yang semakin inklusif, yang memungkinkan potensi ekonomi Indonesia lebih dioptimalkan lagi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan paket insentif pemerintah yang mulai diberlakukan pada Juni 2025. Hal ini diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya juga telah mengumumkan rencana peluncuran paket insentif yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi rumah tangga dan menggerakkan sektor-sektor kunci seperti transportasi, energi, ketenagakerjaan, serta perlindungan sosial.
BACA JUGA:OJK Catat Nilai Transaksi Aset Kripto Rp32,45 Triliun pada Maret 2025
Seluruh insentif ini dirancang untuk mendorong konsumsi masyarakat selama periode liburan sekolah dan menjaga daya beli di tengah berbagai tekanan ekonomi. (ant)