Dunia Beralih ke Kripto, Indonesia Masih Sibuk dengan Bursa

mata uang kripto--

Ada Potensi Lebih Besar?

 

Di tengah gebrakan global tersebut, inisiatif Indonesia tampak masih terbatas pada pembuatan bursa kripto dan regulasi yang cukup konservatif. 

Walaupun memiliki potensi pasar digital yang besar, langkah pemerintah seolah belum sepenuhnya mengintegrasikan aset kripto ke dalam strategi ekonomi nasional. Beberapa pertanyaan kritis pun muncul.

Pertama, mengapa Indonesia hanya di sini? Pada saat negara-negara lain sudah berani melangkah lebih jauh, apakah kita hanya puas dengan infrastruktur perdagangan digital semata? 

Kedua, potensi aset digital yang belum tergarap. Pemanfaatan aset kripto sebagai cadangan strategis atau instrumen diversifikasi ekonomi masih menjadi tanda tanya besar. 

Ketiga, kesiapan ekosistem digital. 

Dengan pasar yang semakin berkembang, apakah Indonesia siap mengadopsi teknologi blockchain secara menyeluruh untuk meningkatkan daya saing global?Mengapa Indonesia harus lebih berani?

Pertama, potensi ekonomi digital yang besar. Dengan populasi muda dan penetrasi internet yang tinggi, Indonesia memiliki lahan subur untuk tumbuhnya inovasi digital. Mengintegrasikan aset kripto ke dalam strategi nasional bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan resilient.

Kedua, inovasi teknologi untuk masa depan. Langkah-langkah progresif di sektor fintech dan blockchain dapat membuka peluang baru, tidak hanya bagi investor, tetapi juga bagi pelaku ekonomi mikro dan kecil. 

Ketiga, diversifikasi cadangan negara. Mengandalkan cadangan dalam bentuk fiat tradisional pada era digital bisa jadi langkah yang berisiko. Diversifikasi dengan aset digital dapat menjadi strategi antisipatif terhadap gejolak ekonomi global.

Sementara Amerika Serikat dan El Salvador berani menatap masa depan dengan langkah-langkah inovatif yang melibatkan aset kripto, Indonesia tampaknya masih berjalan di jalur yang aman. Padahal, potensi untuk mengubah paradigma ekonomi nasional melalui digitalisasi dan blockchain sangatlah besar. Bukankah sudah waktunya Indonesia mengambil risiko yang lebih besar dan berinovasi, bukan hanya dengan bursa kripto, tetapi juga dengan mengintegrasikan aset digital ke dalam strategi cadangan negara?Mari buktikan bahwa kita tidak hanya mengikuti arus, melainkan menciptakan gelombang perubahan. Masa depan ekonomi digital sudah dimulai—dan keputusan kita hari ini akan menentukan posisi bangsa di panggung global esok hari.

Kemas Fadli Safari Crypto Enthusiast Indonesia (CEI)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan