Klenteng, Asal Usul dan Berbagai Jenisnya

Salah satu klenteng di Kota Palembang yang berdiri megah dan cantik.--
3. Li Tang: Secara umum artinya adalah aula penghormatan, penggunaan kata li tang sebagai tempat ibadat Ruism ini belum saya temui di negara lain kecuali di Indonesia.
B. Taoisme, secara umum disebut “Gong Guan”:
1. Gong: Artinya adalah “istana”. Xihe gong (See Hoo Kiong) adalah salah satu contoh yang berada di kota Semarang.
2. Guan: Artinya adalah “mengamati”, penyebutan ini terkait dengan panggung obervasi langit (guān tái) pada jaman pra dinasti Tang. Fungsinya mirip dengan yuan.
3. Dong: Artinya adalah “goa”. Biasanya adalah tempat tinggalnya para pertapa. Salah satu contohnya adalah Sampokong.
4. Dian: Artinya “ruang aula”. Statusnya lebih rendah dari gong.
C. Buddhisme, secara umum disebut “Siyuan” :
1. Yuan: Yuan merupakan kompleks bangunan yang lebih luas dari pada Vihara, karena mencakup tempat pendidikan, tempat pelatihan diri untuk para biksu, dan biara. Contohnya seperti Jinde yuan (Kimtek Ie) di Jakarta.
2. An: Banyak masyarakat Tionghoa yang beranggapan bahwa bangunan “An” ini khusus untuk biksuni saja. Namun secara umum bisa diartikan bahwa “an” adalah tempat kaum perempuan melatih diri, bisa bhiksuni, bisa daogu, bisa juga zhai jie.
Khusus zhaijie, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan “caici” ini adalah pendoa perempuan khas etnis Hakka, dan di Semarang terdapat 2 tempat para caici tinggal dan melakukan aktifitasnya, yaitu di jalan Kenanga, Semarang.
3. Ta: Bangunan berbentuk Pagoda ini bernuansakan Buddhisme, dimana pagoda ini adalah tempat untuk penyimpanan relik Buddha, kitab suci, atau abu para biksu dan biksuni yang sudah parinibbana (meninggal, dikremasi). (tio)