Ya Sui Qian, Uang Angpau Keberuntungan di Tahun Baru Imlek

Momen orang tua membagikan angpau kepada anak-cucunya pada saat Imlek.--

1960-an

Pada saat itu, sebagian besar rumah tangga berada dalam kondisi keuangan yang buruk pasca perang saudara dengan Taiwan. Permen merupakan barang langka. Para orang tua menggunakan beberapa bungkus permen, alih-alih menggunakan uang asli sebagai uang keberuntungan untuk anak-anak nya.

1970-an

Situasi ekonomi pada tahap awal masih tidak terlalu baik, tetapi uang keberuntungan yang berikan mulai benar-benar berbentuk uang. Kebanyakan anak-anak yang memberikan ucapan selamat tahun baru bisa mendapatkan 5 hingga 10 yuan.

1980-an

Perbaikan situasi ekonomi negara sebanding dengan jumlah uang keberuntungan. Uang keberuntungan sudah tidak jarang lagi. Orang di kota sering memberi anak-anak lebih banyak uang, berkisar puluhan hingga ratusan yuan. Mereka mulai mengemasnya dalam amplop yang berwarna merah sebagai hadiah.

 

Angpau digital di zaman modern

1990- an

Ekonomi Tiongkok meroket! Uang keberuntungan sudah menjadi barang umum. Anak2 bisa dengan mudah mendapatkan banyak uang, mencapai ratusan hingga ribuan yuan. Ada yang disimpan oleh orang tua, disimpan di bank, atau untuk dibelanjakan sendiri.

2000-an

Dengan membaiknya kondisi ekonomi, makna tradisional uang keberuntungan secara bertahap menjadi tidak berbentuk. Orang dewasa berjuang untuk memberikan uang keberuntungan dalam nominal besar, dan anak-anak juga mulai mendapatkan lebih banyak, bahkan bisa mencapai ratusan ribu yuan.

2020-an

Kini, uang keberuntungan juga sudah diberikan dalam versi uang digital (non fisik). (sumber:tionghoainfo)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan