“Saat itu, kita hanya bawa badan, tidak bawa bahan dan alat masak, semua disiapkan. Kita juga tidak tau mau masak apa karena sistemnya black box. Sampai di lokasi ternyata bahan utamanya ikan tenggiri,” terangnya.
Dengan tekad mengangkat masakan khas Sumsel, ia pun mengolah ikan tersebut menjadi menu unik, yakni Tenggiri Pensir Saus Burgo. Menu ini berhasil mengantar dia masuk ke dalam 10 besar.
Hanya dalam waktu 10 menit, ia dan peserta lainnya diberikan kesempatan untuk memperbaiki makanan yang disajikan, baik penampilan maupun rasa. Akhirnya ia berhasil mengantongi juara kedua dan dikirim ke grand final di Jakarta.
BACA JUGA:Staycation Yuk di Santika Radial, Ada Promo Paket Liburan Seru lho
BACA JUGA:Santika Radial Palembang Tawarkan Paket Buka Puasa Rp160 Ribu
Menjajaki grand final, kembali ia mendapat pilihan mengolah ikan tenggiri dari mistery box. Ia pun mulai menunjukkan kepiawaian memasak dengan menyajikan pindang kasap, untuk saus ia tampilkan saus bumbu anam.
“Jadi ada dua menu yang aku tampilkan, satu warisan Kerajaan Sriwijaya, satu lagi Kesultanan Palembang, jadi namanya Pawon Swarna Dwipa,” terangnya.
Kekuatan makanan khas Palembang selain enak ditambah dengan nilai sejarah yang kental dan memiliki daya pikat, membuat Ari yakin masuk ke dalam tiga besar. “Alhamdulillah, aku masuk ke dalam 10 besar pada saat itu,” ucapnya.
Dari 10 besar, untuk masuk ke tiga besar, para peserta harus menyuguhkan dessert dengan bahan dasar pisang dalam waktu 20 menit.
“Awalnya, aku mau buat pepes pisang, karena waktunya tidak cukup, akhirnya aku angkat pisang epe khas Makassar yang menurut aku punya nilai gastronomi yang kuat. alhamdulillah, aku juara 2 dan rencana akan berangkat ke Thailand tanggal 7 Oktober 2024,” pungkasnya.