Aprizal Hasyim : Semua Boleh Bermimpi

Rabu 11 Sep 2024 - 19:01 WIB
Reporter : septa
Editor : asifardiansyah

PALEMBANG,KORANRADAR.ID   Hidup dengan keterbatasan ekonomi karena lahir dan dibesarkan di keluarga sederhana yang mengandalkan ayahnya saja bekerja sebagai TNI, tidak membuat Sekertaris Daerah Palembang, Aprizal Hasyim kecil patah semangat. Aprizal pun bahkan harus sekolah sembari menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA. 

Lahir dan besar dari desa kecil Tanjung Jaya Ogan Ilir Selatan, dia gigih belajar meski hanya sekolah di desa. Dia giat belajar dan bergaul dengan semua orang tanpa pandang pilih berteman karena menurutnya menjalin silaturahmi ini membuka kesempatan dan koneksi lebih baik ke depannya.

Aprizal mengatakan belajar dan kuliah di sekolah biasa, universitas biasa dan hidup sederhana tidak membuatnya malu meraih cita-cita karena menurutnya semua orang punya kesempatan yang sama.

Dibesarkan dengan didikan keras sebagai anak kolong, membuat Aprizal terlatih bangun pukul 04.00 WIB setiap hari sejak kecil dan diteruskan kebiasaan itu dengan anak-anaknya hingga kini.

Setelah bangun diwajibkan langsung mandi, salat ke masjid dan langsung keliling sedekah subuh. Sebab dia percaya kekuatan sedekah subuh memberikan bantuan ke orang yang membutuhkan itu besar pahalanya."Tidak tahu dari doa siapa derajat hidup kita akan diangkat karena doa banyak orang yang kita bantu," katanya.

Ayah dari empat anak itu mensyukuri perjalan hidup yang telah dilakukan karena sudah pernah merasakan asam gama kehidupan.Harus hidup menumpang kolong di bawah rumah orang tua setelah menikah karena belum mampu memberikan rumah yang layak bagi keluarganya.

Aprizal pun bahkan harus sekolah sembari menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.

Lahir dan besar dari desa kecil Tanjung Jaya Ogan Ilir Selatan, dia gigih belajar meski hanya sekolah di desa. Kemudian saat SMA di merantau ke Palembang dan sekolah di SMA 3 Palembang sembari menjadi loper koran sebelum berangkat sekolah.

Setelah tamat sekolah anak ke empat dari enam bersaudara itu kemudian melamar menjadi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Ogan Ilir yakni menjadi sopir camat Tanjung Batu."Bekerja sebagai TKS itu mau dibilang tidak ada gaji ya ada gaji, tapi disebut ada gaji tidak seberapa jumlahnya namanya juga TKS," ujarnya.

Namun Aprizal tidak malu ataupun gengsi dengan pekerjaan yang dilakoninya sehingga terus bekerja. Saat itu ada penerimaan CPNS dan dia mencoba peruntungan dengan melamar CPNS tahun 1994 dan lulus dengan pangkat 2A.

Penempatan pertama di Belitung Desa Gantung tempat pembuatan film laskar pelangi dengan gaji pertama Rp 50 ribu dan mendapat beras 10 kg.Pendapatan kala itu tidak mencukupi namun dia tidak pantang menyerah dan terus bekerja hingga kemudian dimutasi kembali ke daerah asalnya mengabdi di Ogan Ilir.

 

Awal karirnya dimulai dengan menjadi kepala seksi tantrib kecamatan kemudian naik menjadi sekretaris camat dan camat. Di sela tugasnya sebagai PNS, mantan Kadis Perikanan Pemkot Palembang itu kuliah.

 

Setelah pulang bekerja setiap sore pukul 16.00 WIB, dia pun melanjutkan pendidikan Sarjana di Universitas Sjakhyakirti Palembang dengan pulang pergi bermotor setiap hari pulang pergi dari Indralaya ke Palembang setiap hari.

 

Kegigihannya menimba ilmu dengan terus belajar menempuh kuliah membuahkan hasil karena bisa menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Tridinanti Palembang."Alhamdulillah ada penyesuaian golongan kepangkatan sehingga naik dari 2B menjadi 3A dan kini pangkat 4D," katanya.

 

Untuk membantu biaya kuliah dan ongkos pulang pergi setiap hari Palembang Indralaya, Aprizal juga berkebun.

 

Aprizal bersyukur di setiap momen kehidupannya selalu dekat dengan orang tua dan mendapat dukungan dari orang tua juga istri dan anak-anaknya.

 

Dia percaya buah dari kesuksesannya saat ini adalah berkat doa orang tuanya dan doa yang tidak diketahui dari orang di sekelilingnya.

 

Aprizal mengatakan dia bekerja dan menjadi pemimpin setelah jujur dan apa adanya tidak suka menyanjung pimpinan. Karena bekerja jujur menurutnya akan disukai pimpinan sehingga meski kadang kita tidak suka dengan pimpinan harus tetap jujur dan mengemukakan pendapat.(spt)

 

Riwayat pendidikan dan jabatan:

SD Negeri 1 Tanjung Dayang 1986 Ogan Komering Ilir

- SMP Negeri Meranjat 1989 Ogan Komering Ilir

- SMA Negeri 3 Palembang 1993 

- S1 Universitas Sjakhyakirti Palembang 2003

- S2 Universitas Tridinanti Palembang 2006 

 

 

Riwayat Kerja

- Sekretaris Camat Tanjung Raja Ogan Ilir (2005-2006)

- Sekretaris Camat Indralaya Utara (2006-2008)

- Camat Rambang Kuang (2008-2010)

- Camat Indralaya Utara (2010-2012)

- Kepala Bagian Umum dan Protokol Ogan Ilir (2012-2014)

- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ogan Ilir (2014-2016)

- Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Ogan Ilir (2016-2018)

- Kepala Dinas Perikanan Palembang (2018-2021)

- Kepala Dinas Perhubungan Palembang (2021-2024).

- Sekda Palembang 

- S2 Universitas Tridinanti Palembang 2006 

 

Kategori :