PALEMBANG, KORANRADAR.ID Palembang termasuk salah satu kota kuno dan terkenal di Nusantara. Tercatat kota Palembang berdiri pada 683 dan kini berusia 1341 tahun. Nomor dua tertua di Asia Tenggara setelah Hanoi, Vietnam. Kota ini tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Kedatuan Sriwijaya yang pernah menjadi imperium besar di kawasan Asia Tenggara. Wilayah pengaruhnya mencapai Malaysia, Kamboja, Jawa, Kalimantan hingga seluruh pulau sumatera.
Ketika Palembang menjadi pusat kekuasaan Islam yaitu Kesultanan Palembang di wilayah bagian selatan pulau sumatera, Palembang tetap menjadi wilayah strategis yang menawan karena lokasinya terhubung secara langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan sebagai jalur perdagangan internasional yang sibuk sejak dahulu kala. Itulah sebabnya, penjajah Eropa berusaha menaklukkan Palembang untuk mengontrol ekonomi dan perdagangan yang menghubungkan pedalaman Sumatera melalui Sungai Musi, Pulau Jawa, China Daratan dan Asia Tenggara pada umumnya hingga meluncur ke India, Timur Tengah hingga Eropa.
Karena kota ini memang merupakan pusat perdagangan yang strategis, sejak dahulu banyak suku bangsa hadir di Palembang untuk berdagang, sebagai penghubung maupun untuk mencari penghidupan. Biar pun kota ini bersifat kosmopolitan, tetapi Islam begitu kuat dan dalam mempengaruhi penduduk dan budaya kotanya.
Setelah Indonesia merdeka, kota Palembang berubah menjadi ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Dan kota Palembang sendiri dipimpin oleh seorang Walikota yang berperan memastikan tidak saja terjadinya kemakmuran, pemerataan, keadilan, keamanan, dan kemajuan, tetapi juga kelangsungan nilai, karakter, budaya dan religiusitas kota.
Dalam rangka memastikan kemakmuran, pemerataan, keadilan, keamanan, dan kemajuan, dan juga kelangsungan nilai, karakter, budaya dan religiusitas kota, atas dorongan zurriyat Palembang dan kerabat kota, merindukan hadir dan terpilihnya tokoh asli sebagai walikota mendatang yang mengerti jiwa dan sejarah kota dan kebesaran sejarah Palembang sehingga lebih mantap untuk diandalkan guna membawa kota Palembang lebih berjaya dan masyhur.
Ust Masagus Yayan Fauzan, yang dikenal luas sebagai keturunan langsung ulama terkenal dari Palembang, yaitu Kyai Marogan, dan telah lama berkiprah mewarnai perbaikan masyarakat Palembang, tengah digadang-gadang untuk maju bersaing sebagai calon walikota. Sosok ini tepat untuk memimpin kota Palembang agar kota yang ramah, damai, makmur, religius dan berbudaya, dapat terasa dan terwujud langsung di kota ini, mengingat Masagus Yayan Fauzan merupakan warga asli kota ini.
Selain masih muda dan energik, dia juga memiliki relasi yang luas secara nasional dan yang terpenting bersih dari dunia korupsi. Ketokohannya tumbuh tanpa rekayasa, keterkenalannya seirama dengan kiprahnya dalam memperbaiki moral dan keberagamaan masyarakat kota Palembang.
Untuk memastikan kota Palembang dipimpin langsung salah seorang zurriyat Palembang, tidak bisa tanpa dukungan dan gotong royong seluruh warga yang menginginkan kota Palembang yang BERUBAH dan LEBIH ELOK. Perubahan tata kelola kota dan harapan akan keelokan kotanya, harus sama-sama dipikul dan diperjuangkan. Masagus Fauzan Yayan, jika terpilih sebagai walikota Palembang akan datang, adalah jawabannya. Kita harus percaya pada kemampuan zurriyat Palembang untuk memimpin kotanya sendiri. Tanpa kita, siapa lagi.
Ditulis Oleh Syahrul Efendi Dasopang, Mantan Ketua Umum PB HMI