Puncak Ceng Beng di Palembang 4 April 2024

Selasa 19 Mar 2024 - 18:08 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Swan

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Dalam budaya masyarakat Tionghoa, ada lima festival besar yang dirayakan dengan sukacita dan meriah. Adapun lima festival, pertama Festival Musim Semi (Imlek) yang jatuh pada tanggal 1 bulan 1 (Cia Gwee) penanggalan Imlek. “Ini yang baru saja dilalui,”kata Chandra Husin, Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Komda Sumsel,kemarin,.

Kedua festival Ceng Beng, tahun ini di kota Palembang Ceng Beng jatuh pada tanggal 4 April. "Di Palembang tepatnya di pemakaman Talang Kerikil dan Soal Simpur  panitia ceng Beng akan menyediakan pengamanan dari TNI dan Polri bagi masyarakat yang berziarah yakni pada tanggal 30 dan 31 Maret serta pada puncak Perayaan Ceng Beng yakni 4 April 2024,"terangnya.

Pada saat Ceng Beng menjelang, masyarakat Tionghoa dimana pun mereka berada baik itu di kota Palembang luar kota bahkan luar negeri akan pulang untuk mendatangi makam keluarga mereka.

Mereka datang untuk membersihkan makam-makam itu dari semak belukar, dari sinilah maka Ceng Beng berarti Bersih dan Terang, mengacu kepada makam leluhur yang dibersihkan. “Setelah makam bersih, mereka melakukan tradisi ”Tee Coa” dengan ”Ko-Coa,” yaitu melempar kertas emas atau perak (Gin Cua/Kim Cua) untuk menandai makam keluarga mereka,” katanya.

“Ada banyak cerita berkenaan dengan latar belakang munculnya tradisi Ceng Beng, yang pada intinya semua cerita ini mengajarkan kepada kita untuk memiliki bakti kepada kedua orang tua kita dan para leluhur. Mengingat jasa-jasa mereka amat sangat besar kepada kita, anak-anaknya,”ucapnya. 

Setelah Ceng Beng, Ketiganya adalah  Festival Musim Panas, jatuh setiap tanggal 5 bulan 5 (Go Gwee) menurut penanggalan Imlek. Keempat, Festival Musim Gugur, jatuh setiap tanggal 15 bulan 8 (Pe Gwee) menurut penanggalan Imlek. Kelima Festival Musim Dingin, jatuh setiap tanggal 22 Desember menurut penanggalan Masehi.

“Setiap festival memiliki makna, ciri khas, maksud dan tujuan tersendiri. Di samping itu, setiap festival juga memiliki makanan khas tersendiri pula. Imlek memiliki makan khas Kue Keranjang, Ceng Beng memiliki makanan Ketupat Opor Ayam, Musim Panas (Peh Cun, Indonesia) memiliki makan Bakcang dan Kue Cang, Musim Gugur (Tiongchiu) memiliki makanan Kue Bulan, dan Musim Dingin (Tangche) memiliki makanan Wedang Onde,” ujarnya. (sep)

Kategori :