Jejak Saudagar Kocing di Palembang

Minggu 21 Jan 2024 - 20:29 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Swan

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Sejarah perkembangan muslim Tiongkok di Palembang tak lepas dari keterkaitan Sungai Saudagar Kocing. Sungai yang merupakan anak dari sungai Musi ini kini berada di kampung 3-4 Ulu Palembang.

Cerita sungai ini berawal saat tiga pangeran dari negeri Tiongkok melarikan diri saat terjadi pergolakan di masa Dinasti Ming. Dari Tiongkok ketiganya kemudian singgah ke Palembang. Mereka adalah Kapiten Bela, Kapiten Asing dan Kapiten Bungsu.

Demikian diceritakan Ki Agus Muhamad Idris (78), salah satu keturunan saudagar Yhu Cing, yang ditemui di rumahnya, Jl Jaya Laksana, Seberang Ulu I, Palembang. Kapiten Bungsu kemudian diketahui meninggal dunia di pulau Kemaro, sebuah delta di sungai Musi. Sedangkan Kapiten Bela dan Kapiten Asing menikah dengan perempuan melayu Palembang dan memiliki keturunan di wilayah tersebut.

Salah satu keturunan mereka yang terkenal kaya raya bernama Yhu Cing. Lantaran rumahnya di dekat sebuah anak sungai yang dijadikan dermaga, maka sungai itu pun disebut sungai Saudagar Yhu Cing. Namun, seiring berubahnya zaman, sebutan Yhu Chig berubah lapas melayu menjadi Kocing.

Saudagar Yhu Cing inilah yang kemudian memiliki anak yang merupakan tokoh penting dalam perkembangan islam. Adalah Jaya Laksana yang kemudian ikut dalam pembangunan masjid Agung Palembang di masa Sultan Mahmud Badaruddin I.

Beriringnya waktu, sejarah saudagar Yhu Cing pun banyak dikaburkan. Banyak masyarakat juga beranggapan penamaan Kocing karena banyaknya warga yang memelihara kucing di masa lalu sehingga diberi gelar sebagai saudagar kucing.

Saat ini kondisi sungai Saudagar Kocing cukup memprihatinkan. Selain dipenuhi sampah, di muara sungai itu pun dipenuhi oleh tanaman liar seperti enceng gondok serta timbunan serbuk kayu. (net)

Kategori :

Terpopuler

Selasa 03 Dec 2024 - 22:16 WIB

Bentuk Tanah Menurut Feng Shui

Selasa 03 Dec 2024 - 22:22 WIB

Karakteristik Naga dan Angka 9

Selasa 03 Dec 2024 - 22:20 WIB

Tatung, Manusia Pilihan Dewa

Selasa 03 Dec 2024 - 22:15 WIB

Asal Usul Papan Nama Sembahyang Leluhur