Sinergi Pemerintah dan Akademisi Wujudkan Desa Mandiri Energi

Selasa 21 Oct 2025 - 21:04 WIB
Reporter : Henny Effendi
Editor : Salamun Sajati

PALEMBANG,KORANRADAR.ID – Upaya pemerintah mewujudkan pemerataan listrik di pelosok Tanah Air mendapat dukungan penuh dari kalangan akademisi. Program listrik desa (lisdes) yang kini menjadi prioritas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dinilai bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bagian dari strategi besar membangun desa mandiri energi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Pakar Kebijakan Publik Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. Andries Lionardo, menyebut kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sejalan dengan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam "Asta Cita" khususnya mendorong kemandirian energi nasional.

 “Kebijakan listrik desa ini sangat baik dan pro-rakyat. Di era digital seperti sekarang, desa tidak akan bisa maju tanpa energi listrik yang memadai,” ujar Andries dalam diskusi kebijakan energi di Palembang, Selasa (21/10).

Ia menambahkan, ketersediaan listrik di pedesaan membawa dampak luas terhadap peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Di Sumatera Selatan, 11 desa tercatat menjadi bagian dari Program Lisdes Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun 2025, dengan tujuh desa di antaranya berada di Musi Banyuasin.

BACA JUGA:Resmi Beroperasi PLTMH 12 Kilowatt di Desa Energi Berdikari, Terangi 44 Rumah Warga di Dusun Rantau Dedap

“Tanpa listrik, administrasi desa berbasis teknologi tidak akan berjalan, sekolah-sekolah tidak akan berkembang. Energi adalah fondasi pembangunan,” ujarnya.

Menurut Andries, efek positif dari program lisdes mulai terlihat dari munculnya berbagai koperasi energi dan usaha mikro berbasis listrik di desa. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut telah bertransformasi menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Pakar Energi Unsri M. Taufik Toha menilai capaian elektrifikasi nasional saat ini telah mencapai tahap menggembirakan.

“Tingkat elektrifikasi nasional sudah 99 persen. Bahkan rasio rumah tangga terlistriki mencapai 91 persen. Ini pencapaian luar biasa,” katanya.

BACA JUGA:Wujudkan Program Presiden Prabowo, PLN UID S2JB Dukung Desa Mandiri dan Sejahtera

Ia mendorong agar pemerataan listrik desa juga diarahkan menuju energi baru terbarukan (EBT) seperti tenaga surya dan biomassa, menyesuaikan potensi energi setempat.

“Indonesia ini negeri tropis. Panel surya bisa jadi solusi ideal untuk desa terpencil, karena energi matahari tersedia sepanjang tahun,” jelasnya.

Menurut Taufik, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting agar program lisdes tidak berhenti di pembangunan fisik semata, tetapi juga menciptakan kemandirian energi lokal.

Senada, Ekonom Unsri Dr. M. Subardin menyebut pemerataan akses listrik menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di daerah.

BACA JUGA:Komitmen PT Merck Tbk Untuk Energi Terbarukan Instalasi Panel Surya Fotovoltaik

Kategori :