PRABUMULIH, KORANRADAR.ID – Upaya meningkatkan mutu pendidikan madrasah terus dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Salah satunya melalui Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang digelar di Gedung Kesenian Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Sabtu (13/9).
Kegiatan yang dibuka Direktur Jenderal Pendidikan Islam H. Suyitno ini diikuti 160 guru, kepala madrasah, dan pengawas madrasah se-Kota Prabumulih. Workshop berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian agenda penyusunan draft kurikulum, pelatihan integrasi nilai cinta dalam pembelajaran, serta diskusi panel bersama para ahli pendidikan karakter.
Sejumlah tokoh hadir memberi dukungan, di antaranya Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan, Rektor UIN Raden Fatah Palembang H. Muhammad Adil, Asisten III Pemkot Prabumulih Amilton, Kakankemenag Kota Prabumulih HM. Makki, serta Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang H. Saefudin.
Dirjen Pendidikan Islam H. Suyitno menegaskan bahwa KBC merupakan bagian dari transformasi kurikulum pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan berorientasi pada pembentukan karakter siswa.
“KBC dirancang membangun karakter siswa madrasah sekaligus menekan kasus bullying di lingkungan pendidikan. Kurikulum ini sudah sangat baik, tinggal bagaimana implementasinya. Mari terus belajar demi kemajuan bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan menilai kegiatan ini membawa manfaat besar bagi guru dan siswa madrasah. Ia berharap implementasi KBC mampu melahirkan generasi tangguh, berkarakter kuat, dan penuh cinta terhadap sesama.
“Semoga kegiatan ini membawa dampak nyata, baik bagi masyarakat maupun dunia pendidikan di Prabumulih,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kota Prabumulih. Asisten III Pemkot Prabumulih Amilton, yang hadir mewakili Wali Kota, menyebut workshop ini selaras dengan program nasional peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Workshop ini bagian dari mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya peningkatan SDM. Sinergi yang baik antara Kemenag dan Pemkot harus kita jaga demi kemajuan pendidikan di Kota Nanas,” tegasnya.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan madrasah di Prabumulih dapat menerapkan kurikulum yang lebih humanis, mengedepankan nilai kasih sayang, serta mampu mencetak generasi yang cerdas, toleran, dan berakhlak mulia.