Bukan Naga Biasa! Mengenal Qilin, Makhluk Mistik Tiongkok Ramah dan Pembawa Keberuntungan, Ternyata Mirip...

Minggu 06 Jul 2025 - 22:00 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Asif Ardiansyah

KORANRADAR. ID MAKHLUK ketiga dari empat makhluk mistik Tionghoa adalah Qilin. Banyak sebutan untuk Qílín dalam bahasa lain yaitu Kylin, Ch’ilin (wade-gelis), Kirin dalam bahasa Jepang, Girin (Korea) Keilun (Kantonis), Sabitun (Manchu), K’lân (Vietnam) atau Kilen (Thailand).

“Selain Qílín, binatang lainnya adalah fenghuang phoenix, naga dan kura-kura. Semua binatang tersebut bermakna sebagai lambang dan pertanda baik yang membawa ruì yakni ketenangan atau kemakmuran. Mereka juga bisa hidup selama 2.000 tahun,” ujar Sunanto Eddy Tamrin, seorang peminat budaya Tionghoa.

“Yang jantan disebut Qi dan betina disebut Lin. Binatang ini merupakan binatang yang sangat ramah dan tidak pernah melukai manusia, bahkan mereka juga tidak pernah merusak rumput dan tanaman,” tambahnya.

Qilin sering dilukiskan dengan bentuk mirip rusa dan ekor mirip sapi. Qílín jantan memiliki tanduk, sedangkan Qilin betina tidak. Mulut Qilin  bisa menyemburkan api, dan memiliki suara keras bagai petir. “Seluruh badannya seperti selalu dibalut dengan kobaran api. Qilin diceritakan hanya muncul pada saat suasana damai dan tenteram, atau dunia kedatangan orang penting,” tuturnya.

“Dalam legenda masyarakat Tionghoa juga diyakini jikaQilin bisa membawakan keturunan bagi manusia, atau menghadiahkan anak kepada manusia. Menurut legenda, ibu Kongzi (Konghucu) sebelum melahirkan pernah ada Qilin yang muncul,” sambungnya.

BACA JUGA:Terbongkar! Jejak Marga Yin di Tiongkok Kuno, Ada Peran di Balik Raja dan Perdana Menteri Terkenal!

Acuan paling awal mengenai Qilin adalah pada abad ke-5 sebelum Masehi dalam buku Zuo Zhuan. Dari penelitian waktu ke waktu, bentuk awal Qilin dikenali berasal dari bentuk jerapah. Menurut cerita, ketika Zheng He yang hidup pada masa Dinasti Ming membawa dua ekor jerapah kembali ke Beijing dari perjalanannya ke Afrika Timur (sekarang Kenya).

Pada waktu itu, dalam bahasa Arab, jerapah disebut sebagai Giri, dan Qilin merupakan panggilan Giri dalam bahasa Cina pada waktu itu. Kaisar memproklamirkan jerapah sebagai makhluk gaib, sebagai lambang kebesaran dari kekuasaannya.

BACA JUGA:Siapa Sangka? Makanan Sehari-hari Ini Ternyata Warisan Kuliner Tionghoa yang Sudah Beradaptasi di Lidah Kita!

“Identifikasi antara Qilin dan jerapah didukung oleh beberapa atribut karena keduanya sama-sama vegetarian dan memiliki sifat tenang. Keduanya juga mampu berjalan di atas rumput tanpa merusaknya, mungkin adalah karena kaki jerapah yang panjang,” papar Sunanto.

Pada zaman Dinasti Míng sekitar tahun 1368-1644, Qilin berbentuk mirip banteng dengan kepala seperti naga dengan sepasang tanduk dan bernyala seperti perhiasan di kepala. Dalam beberapa penyajian, nyala api dari mulut Qílín berisi sutra Budha.

Qílín pada masa Dinasti Qing yang dikuasai oleh orang Manchuria (1644-1912) menjadi binatang yang lebih keramat dan fantastis. Orang Manchuria melukiskan Qilin sebagai suatu makluk dengan kepala dari naga, badan dari rusa, kulit dan badan dengan sisik ikan, kuku dari lembu dan ekor dari singa.

Di Jepang, Qílín disebut Kirin. Dari kesenian Jepang menunjukkan gambaran Qilin lebih mirip rusa dibandingkan di Cina. Perusahaan pembuatan bir Kirin di Jeoang dinamai menurut binatang ini, dan kata Kirin juga telah digunakan dalam bahasa Jepang modern untuk menyebut jerapah.

“Dalam hirarki Tionghoa ada binatang yang berhubungan dengan mitologi, Qilin berada di posisi kedua sebagai makhluk paling kuat di bawah naga, sedangkan di Jepang, Kirin menduduki posisi  puncak,” pungkas Sunanto.(INFO)

Kategori :