Kopi Pagar Alam Go Global: Mendorong Ekspor Langsung dan Ketertelusuran Produk Kualitas Sumsel

Sabtu 05 Jul 2025 - 09:34 WIB
Reporter : ZARKASIH
Editor : Asif Ardiansyah

PAGAR ALAM, KORANRADAR. ID – Upaya mengembalikan kejayaan kopi berkualitas tinggi asal Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel) di pasar global terus digencarkan. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sumsel Badan Karantina Indonesia (Barantin) kini fokus menyosialisasikan pentingnya ketertelusuran (traceability) komoditas ekspor kopi. Sistem pencatatan detail ini mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari kebun hingga pengiriman ke pelabuhan, memastikan kualitas dan keaslian kopi Pagar Alam.
Inisiatif ini terungkap saat kunjungan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel dan Pemerintah Kota Pagar Alam ke sentra kebun kopi di Desa Candi, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam.
"Meskipun kopi Pagar Alam telah menembus pasar ekspor ke negara seperti Australia selama tiga tahun terakhir, sayangnya, sebagian besar volumenya masih tercatat melalui provinsi lain," jelas Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah, dalam siaran persnya di Palembang.
"Kini saatnya kita memastikan kopi Pagar Alam tercatat sebagai komoditas asli dari Sumatera Selatan, bukan sekadar transit."

BACA JUGA:Lahat, Surga Kopi Robusta dengan Potensi Produksi Melimpah

Pentingnya Ketertelusuran dan Nilai Tambah Lokal
Sri Endah menegaskan bahwa sistem ketertelusuran bukan hanya formalitas administratif, melainkan kunci penting dalam melindungi mutu kopi, menjamin keaslian geografis, dan mengoptimalkan nilai ekonomi daerah.
"Karantina Sumsel dapat menyertifikasi komoditas meski pengeluarannya melalui daerah lain. Namun, kami sangat berharap ekspor kopi Pagar Alam dapat langsung dari Sumsel," tambahnya. "Ini memerlukan sinergi seluruh pemangku kepentingan. Dengan data ekspor yang valid dari Sumsel, dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah."

BACA JUGA:Petani Kopi Lahat Menjerit! Harga Kopi Anjlok Drastis Saat Puncak Panen
Dorongan untuk mengembalikan kejayaan kopi Sumsel ini semakin kuat.
Dua pelaku usaha muda Sumsel, Muhammad Rafi dan Novita Anggi, menyuarakan pentingnya membuka jalur ekspor langsung tanpa melalui provinsi lain. Selama ini, kopi Sumsel diekspor melalui Pelabuhan Panjang, Lampung, karena perusahaan besar telah membangun pabrik pengolahan dan jalur logistik di sana.
"Kopi Sumsel memiliki kualitas unggulan, namun ironisnya, nama besarnya justru dibawa keluar daerah. Kami ingin nilai tambahnya tetap di sini, dinikmati petani dan pelaku usaha lokal," ujar Rafi.
Novita Anggi menambahkan bahwa ekspor langsung dari Sumsel bukan hanya mungkin, tetapi juga perlu didorong serius dengan dukungan lintas sektor. "Ini soal keberpihakan. Jika ada pabrik pengolahan besar di Sumsel, maka petani kita bisa lebih sejahtera dan ekosistem industri kopi kita akan tumbuh lebih sehat," harapnya.

BACA JUGA:Dorong Ekspor Kopi Sumsel, OJK dan Pemprov Perkuat Sinergi Pembiayaan Produktif Berbasis Inklusi Keuangan
Kopi Pagar Alam: Identitas dan Potensi Investasi
Dalam audiensi sehari sebelumnya, Walikota Pagaralam, Ludi Oliansyah, menegaskan bahwa kopi bukan sekadar komoditas, melainkan bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Pagar Alam. "Ketika kopi dari Pagar Alam diakui sebagai milik Sumsel, maka petani kita akan lebih dihargai dan meningkatkan perekonomian daerah," ujar Ludi.
Sri Endah juga menyoroti peran perusahaan-perusahaan besar yang membeli kopi Pagar Alam untuk lebih aktif berkontribusi terhadap penguatan ekosistem industri kopi di Sumsel. "Ke depan, perlu adanya investasi langsung seperti fasilitas pengolahan atau kemitraan strategis di Sumsel. Dengan begitu, nilai tambah dari hulu hingga hilir tetap berada di Sumsel," ungkapnya.
Dorongan ekspor langsung kopi Pagar Alam ini diharapkan menjadi pemicu investasi strategis di Sumsel, seperti pembangunan pelabuhan yang lebih besar, pusat pengumpul dan pengolahan kopi, serta sistem logistik yang efisien.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Kota Pagar Alam memproduksi sekitar 18,21 ribu ton kopi pada tahun 2023. Dengan jumlah produksi yang signifikan ini, terbuka peluang besar untuk memperluas pasar ekspor. Capaian pengiriman sebelumnya mencakup 19,8 ton ke Australia dan 58,2 ton ke Malaysia pada tahun 2025 ini.
Melalui kolaborasi ini, Karantina Sumsel berharap kopi Pagar Alam tak hanya dikenal karena kualitas dan cita rasa, tetapi juga karena sistem ekspor yang transparan, tertelusur, dan memberikan manfaat langsung bagi tanah asalnya, Sumatera Selatan.

 
 
   
Tags : #traceablecoffee #kopisumselberkualitas #kopipagaralamgoglobal #frompagaralamtotheworld #eksporkopilangsung
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini