Generasi milenial dan Gen Z — yang kini menjadi kelompok demografis terbesar di dunia kerja — sangat terbiasa dengan dunia digital. Mereka cenderung lebih percaya pada teknologi blockchain dan kripto, dibanding instrumen tradisional seperti logam mulia.
Menurut data survei, kelompok usia 18–35 tahun mendominasi investor baru Bitcoin. Bahkan, banyak dari mereka yang melihat Bitcoin sebagai “emas digital” versi upgrade.
Apakah Ini Akhir dari Emas Sebagai Safe Haven?
Meskipun emas tetap memiliki tempat dalam portofolio investasi global, tren ini mengindikasikan adanya perubahan besar dalam narasi lindung nilai. Investor masa kini tampaknya lebih tertarik pada aset yang dinamis, terdesentralisasi, dan berbasis teknologi, dibandingkan aset konvensional seperti emas.
BACA JUGA:Pilih Emas atau Kripto, Investasi Bitcoin Punya Potensi Keuntungan Lebih Tinggi
Beberapa analis bahkan menyebut bahwa:
“Emas adalah masa lalu. Bitcoin adalah masa depan.”
Dengan lebih dari 50 juta warga AS beralih ke Bitcoin, ini adalah sinyal kuat bahwa dunia investasi sedang mengalami pergeseran paradigma. Emas mungkin belum benar-benar ditinggalkan, namun dominasi aset digital seperti Bitcoin tak terbendung.
Disclaimer
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading.
BACA JUGA:Alasan Bitcoin Bisa Tembus US$200.000 di Siklus Ini
Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.