Biaya penyimpanan: Memiliki emas fisik membutuhkan biaya penyimpanan yang bisa signifikan.
Tidak menghasilkan pendapatan: Emas tidak menghasilkan dividen atau bunga seperti saham atau obligasi.
Bitcoin: Aset Digital dengan Potensi Tinggi
Bitcoin, sebagai kripto terkemuka, menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada emas. Namun, volatilitasnya juga jauh lebih besar, yang berarti risiko kerugian juga signifikan. Keuntungan berinvestasi Bitcoin:
BACA JUGA:Alasan Bitcoin Bisa Tembus US$200.000 di Siklus Ini
Potensi return tinggi: Sejarah Bitcoin menunjukkan potensi pertumbuhan harga yang luar biasa.
Desentralisasi: Bitcoin tidak dikendalikan oleh pemerintah atau lembaga keuangan, menawarkan kebebasan finansial.
Transaksi cepat dan efisien: Transaksi Bitcoin relatif cepat dan efisien dibandingkan dengan transaksi emas.
Namun, Bitcoin juga memiliki kelemahan yang serius:
BACA JUGA:Sempat Sampai Puncak Teratas, Bitcoin Alami Titik Balik?
Volatilitas tinggi: Harga Bitcoin sangat fluktuatif dan dapat berubah secara drastis dalam waktu singkat.
Regulasi yang belum jelas: Regulasi kripto masih berkembang dan berbeda-beda di setiap negara.
Risiko keamanan: Kehilangan akses ke dompet kripto dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
Mengganti investasi emas sepenuhnya dengan Bitcoin adalah keputusan yang berisiko tinggi.
BACA JUGA:Investor Lama Bisa Jual Bitcoin Tanpa Terkena Pajak Progresif, Ini Caranya
Strategi yang lebih bijak adalah diversifikasi portofolio, mengalokasikan sebagian dana ke emas sebagai aset safe-haven dan sebagian lagi ke Bitcoin (atau kripto lainnya) sebagai aset berisiko tinggi dengan potensi return tinggi.