Untuk Energi Nasional, Kadin Dukung Target Produksi Minyak 1 Juta Barel

Rabu 22 Jan 2025 - 19:53 WIB
Reporter : Salamun Sajati
Editor : Swan

JAKARTA, KORANRADAR.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan produksi (lifting) minyak menjadi 1 juta barel per hari pada 2028-2029 demi kemandirian energi nasional.

Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kadin Indonesia Aryo Djojohadikusumo, menyatakan target lifting minyak menjadi 1 juta barel per hari merupakan upaya konkret dan strategis untuk memperkuat kemandirian energi nasional dengan tidak lagi mengimpor minyak. Rabu, 22 Januari 2025.

Menurut Aryo, pencapaian target tersebut memerlukan sinergi yang kuat antara pemerintah dan swasta untuk memastikan investasi yang cukup dalam teknologi, eksplorasi, dan pengelolaan sumber daya.

"Itulah sebabnya diperlukan iklim usaha yang kondusif yang memberikan kepastian bagi para pelaku usaha sektor migas," kata Aryo.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pascapandemi COVID-19, impor minyak Indonesia melonjak tajam. Pada 2023, total volume impor minyak di luar gas (hanya minyak mentah dan bahan bakar) mencapai 45,21 juta ton.

Jumlah tersebut naik 10,38 persen dibandingkan pada 2022 sebesar 40,96 juta ton. Volume impor minyak juga terus meningkat seiring tren penurunan produksi dan kenaikan konsumsi.

Sedangkan selama 2024, nilai impor bahan bakar minyak saja (tidak termasuk minyak mentah) tercatat 25,9 miliar dolar AS. Sebanyak 47,88 persen atau hampir separuh dari nilai impor bahan bakar tersebut berasal dari impor BBM ringan untuk kendaraan bermotor.

Tren peningkatan impor minyak selama ini menjadi salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia yang berpengaruh terhadap stabilitas moneter, khususnya tekanan terhadap cadangan devisa dan rupiah.

Aryo menjelaskan pengurus Kadin bidang ESDM periode 2024-2029 telah memiliki tiga program prioritas di sektor migas. Pertama, peningkatan produksi dan eksplorasi migas.

Dalam program tersebut, Kadin akan mendorong kerja sama yang lebih erat antara pemerintah-swasta dalam mempercepat proses perizinan dan regulasi yang mendukung eksplorasi migas serta peningkatan investasi pada teknologi eksplorasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pada 2025 ini, Kadin juga akan mulai menjalankan program "Eksplorasi Cerdas" yang bertujuan mengadopsi teknologi terkini seperti seismik 3D, analisis big data, dan kecerdasan buatan (AI).

Kedua, keberlanjutan dan efisiensi energi di sektor migas melalui program "Migas Berkelanjutan". Dalam program itu, Kadin akan mempromosikan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi migas dan mengembangkan kebijakan dan regulasi yang mendukung praktik migas berkelanjutan.

Ketiga, pengembangan infrastruktur migas. Pemerintah bersama swasta akan berfokus pada peningkatan jaringan distribusi dan fasilitas penyimpanan migas yang andal.

Pada 2025, KADIN juga mulai menginisiasi program "Infrastruktur Migas Terpadu" yang akan fokus pada daerah yang membutuhkan infrastruktur tambahan.

Sementara, Wakil Ketua Komite Tetap Rencana Strategis dan Kelembagaan Bidang ESDM Kadin Indonesia Dwi Wahyu Daryoto menyoroti pentingnya penyusunan rencana strategis yang komprehensif untuk mencapai target lifting minyak 1 juta barel/hari.

Kategori :