PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Secara umum, para pebisnis atau pedagang dari daratan Tionghoa dikenal sebagai orang-orang yang sukses sebagai entrepreneur.
Mereka pergi dari kampung halaman, merantau, mulai dari nol, dan terbukti berkali-kali mampu mengembangkan usaha. Tak jarang, malah para pedagang Tionghoa-lah yang kemudian membuka lahan pekerjaan bagi kaum pribumi, sehingga bisa memiliki penghasilan bulanan. Apa rahasia para pebisnis Tionghoa?
Belajar Berbisnis dari Kecil
Kerap kita temukan tipe keluarga Tionghoa yang melibatkan anggota keluarganya saat membuka bisnis—bahkan hingga sekarang.
Bila seorang kepala keluarga Tionghoa membuka toko yang menjual barang-barang, makanan, atau jasa tertentu, istri dan anak-anaknya biasanya bertugas sebagai pelayan, kasir, dan lain-lain.
BACA JUGA:Kelenteng Thien Ong Keng Rayakan Hut Dewa Nacha
BACA JUGA:Kelenteng Marga Theng Palembang Gelar Baksos Bagikan 7 Ton Beras
Ini pembiasaan yang baik bagi anak-anak di masa dewasanya kelak. Secara mental dan keilmuan, anak-anak ini dilatih untuk jadi pebisnis yang, sangat mungkin, lebih pintar, lebih siap, dan lebih berhasil dibandingkan ayah dan ibu mereka.
Hidup Seperlima Penghasilan
Para pengusaha Tionghoa punya prinsip hidup sederhana. Bagi mereka, jika pendapatan mereka baru mencapai Rp 5 juta per bulan, tak masalah membiayai kebutuhan sehari-hari dengan Rp 1 juta saja.
Sebelum bisnis mereka sukses, mereka rela hidup susah dan menabung 4/5 sisa pendapatan mereka untuk investasi di waktu-waktu mendatang.
BACA JUGA:Kelenteng Whi Shai Tien Rayakan HUT Dewa Te Hu Tualang
BACA JUGA:Kelenteng Marga Eng Puncak Sekuning Rayakan HUT Dewa Mo Hu Tu Alang
Tak Takut Risiko
Mungkin, orang Tionghoa diajarkan kata “berani” dan dijauhkan dari kata, “gagal.” Mereka tumbuh sebagai pribadi-pribadi yang tak takut mengambil risiko demi kesuksesan bisnis yang lebih besar.