PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berupaya menjaga inflasi atau kenaikan harga sejumlah komoditas jelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Langkah konkret mewujudkan trafik harga komoditas tidak melonjak signifikan dilakukan lewat pelaksanaan rutin pasar murah di beberapa kecamatan.
"Antisipasi Pemkot untuk menekan harga dan antisipasi inflasi jelang Nataru yang memang jadi kebiasaan momen besar adanya kenaikan harga, kita dalam waktu sebulan kedepan masih menggelar operasi pasar murah," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Isnaini Madani, kemarin.
Penyelenggaraan pasar murah kata dia, tetap berjalan hingga akhir Desember. Namun kehadiran program itu hanya untuk sebagian kecamatan Palembang. Karena, sisa waktu pada 2024 sudah singkat. Sementara, program pasar murah minimal berlangsung dua kali seminggu.
"Sampai satu bulan ke Desember masih ada (pasar murah) tapi tidak diseluruh kecamatan, hanya ada di 8 lokasi kecamatan dengan titik pasar murah di area urgent seperti yang harga pangan di pasaran tinggi," jelasnya.
Menurut Isnaini, komoditas yang harus dijaga pergerakam harganya di pasaran paling utama adalah beras. Beras menjadi bahan pokok sebagai kebutuhan utama masyarakat. Apabila beras mengalami kenaikam harga terus menerus, akan berdampak pada kesulitan ekonomi dan kesejahteraan sosial warga sekitar."Beras kita distribusi dari Bulog, agar harganya juga bisa menjangkau semua kalangan," timpal dia.
Selain pelaksanaan pasar murah, Pemkot juga komitmen memantau harga pangan di sejumlah pasar tradisional. Beberapa lokasi pasar yang dipantau Dinas Perdagangan meliputi Pasar Sekip, Pasar 10 Ulu, Pasar Gubah, Pasar Sako, Pasar Palimo dan Pasar Soak Batu Palembang.
"Setiap hari kita turunkan tim untuk mengecek (harga komoditas)," imbuhnya.
Hasil pengecekan di Pasar 10 Ulu pada Jumat (22/11/2024) dari instagram @disdag.palembang terpantau beberapa harga komoditas stabil seperti beras medium Rp13 ribu per kg, beras premium Rp15 ribu per kg, gula pasir curah Rp17 ribu per kg dan minyak goreng Rp19 ribu per liter.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Palembang pada Oktober 2024, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi meliputi beras, cabai, tomat, daging ayam ras, bawang merah dan emas perhiasan.(spt)