Tahun Politik, Guru dan Penyuluh di Sumsel Diharapkan Jadi Duta Moderasi dan Perdamaian Pilkada

Tahun Politik, Guru dan Penyuluh, di Sumsel , Diharapkan Jadi Duta Moderasi dan Perdamaian Pilkada--

PALEMBANG, KORAN RADAR. -ID- Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Angkatan II bagi para guru, pengawas, dan penyuluh lintas agama di Hotel Duta Syariah, Palembang, 1-4 Oktober 2024. Mereka diharapkan dapat menjadi duta moderasi beragama serta menjadi duta perdamaian pada Pilkada tahun ini. 

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI HM. Adib Abdushomad menyampaikan, moderasi beragama ingin menjadikan pemeluk agama semakin paham agama. Sebab dengan paham agama, mereka akan menjadi pribadi yang toleran dan menghargai keberagaman. 

“Semakin paham agama, maka Anda akan semakin toleran dan menghargai keberagaman.  Hal ini seperti yang disampaikan Gusmen Yaqut Cholil Qoumas terkait moderasi beragama. Kita menghargai keragaman. Tuhan itu bisa menciptakan kita seragam, namun Dia menciptakan kita beragam,” jelas Adib saat mengisi materi dengan tema Sketsa Kerukunan Umat Beragama di Indonesia, Jumat (04/10/2024).  

Pria yang biasa disapa Gus Adib itu menegaskan, moderasi beragama penting karena seringkali muncul konflik berdimensi sosial keagamaan, bukan konflik agama. Cara berfikir orang-orang terkait keagamaan yang terlalu ekstrem ke kiri atau ke kanan itulah yang sering jadi permasalahan. 

“Gus Menteri berpesan bahwa agama seharusnya menjadi inspirasi, bukan aspirasi. Kalau sebagai inspirasi itu agama menjadi values seperti memanusiakan manusia. Bagaimana nilai-nilai agama yang baik bisa dilihat dari tingkah laku anda, perkara tauhid, lakum dinukum waliyadin,” jelas pria alumnus S3 di Australia tersebut. 

Pada kesempatan tersebut, Adib juga mengajak peserta orientasi untuk menjaga Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika senantiasa damai. Menurut Adid, para guru, pengawas, dan penyuluh lintas agama yang hadir dapat menjadi ambassador atau duta perdamaian. Apalagi, publik sedang dihadapkan pada gelaran nasional Pilkada serentak. “Hal penting yang harus benar-benar kita antisipasi di tahun politik ini adalah jangan sampai perbedaan politik menjadikan permusuhan dan pertengkaran,” tegas Adib. 

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel diwakili Kabag Tata Usaha H. Win Hartan menjelaskan, kegiatan ini digelar selama empat hari dengan diikuti 40 peserta dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel. Mereka terdiri dari musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan   kelompok kerja guru (KKG) lintas agama serta Pokja Pengawas dan Pokja Penyuluh. 

“Kegiatan ini merupakan upaya Kemenag menciptakan kerukunan umat beragama dan satu bukti dalam rangka mensinergikan program Kementerian Agama. Harapannya, kita ingin meningkatkan pemahaman komprehensif tentang penguatan moderasi beragama, toleransi, penguatan nilai-nilai kebangsaan guna menjaga NKRI dari ancaman disharmonisasi dan disintegrasi bangsa,” jelas Win Hartan. 

 

 

Tag
Share