Ko Alam, Sukses Diraih Berkat Sabar dan Ikhlas

Ko Alam, pemilik Balai Pengobatan Dewi Kwan Im KM 12.--

Arinya setelah mengobati si kakek? 

Ya benar. Sambil berdagang saya sambil mengobati. Selama 2 tahun mengobati orang, saya mendapat bisikan tak boleh meminta bayaran sepeser pun. Kata ketiga mahluk yang ikut dengan saya tahun ketiga setelah mengobati barulah rejeki saya akan terbuka lebar.

Pada tahun ketiga saya mengobati datang pasien asal Bandung yang meminta bantu untuk menjual 7 Vila yang sudah lama tidak laku. Setelah saya bantu, dua bulan kemudian vila tersebut terjual. Setelah saya membantu beliau, si pasien kemudian membantu saya membeli ruko yang saya sewa. Tak tangung-tanggung ia belikan tiga ruko sekaligus kemudian dijebol jadi satu. Si pasien bilang saya harus terus membantu orang mengobati, maka itulah ia membelikan saya ruko untuk pengobatan.

Setelah dibelikan ruko untuk pengobatan, apakah orang berobat dikenakan tarif? 

Oh tidak. Saya tidak meminta bayaran. Saya masih diminta terus sabar dan iklas. Nah setelah itu barulah saya fokus pengobatan dan tak lagi berdagang. Kemudian, mahluk yang ikut dengan saya membisikan  saya memasang pasang altar dan bangun patung mereka. Saya kembali diminta untuk bersabar 5 tahun setelah mengobati akan banyak rejeki yang datang lagi. 

Dulu ruko Anda hanya ada di depan,  bagaimana ceritanya sampai lahan ke belakang dengan luas seperti ini? 

Jadi setelah saya memasang latar  datang lagi rejeki tak terduga. Ada orang dari Surabaya dan Jakarta  yang datang berobat  untuk menyembuhkan anaknya yang kecanduan berat narkoba. Setelah saya obati anaknya berhasil sembuh total.  Kemudian pasien lagi-lagi membantu saya dengan membelikan lahan dan memasang pagar untuk memperluas Balai Pengobatan Dewi Kwan Im ini. 

Jika tidak dipungut bayaran, bagaimana cara pasien berterima kasih setelah disembuhkan?

Setelah 5 tahun mengobati,  barulah saya kembali dapat bisikkan untuk meletakkan kotak amal. Jadi setiap orang berobat kalau ada yang mau memberi silahkan masuk ke kotak amal, kalau tidak mau juga tidak apa-apa karena saya membantu secara iklas. 

Untuk balai pengobatan Dewi Kwan Im ini apakah hanya untuk orang Tionghoa saja? 

Tidak.  Di sini saya mengobati orang tanpa pandang agama,  suku atapun ras.  Siapapun boleh berobat ke sini, pengobatan kita ini universal.  Cara pengobatan saya kita lihat dari sisi medisnya,  apakah ia butuh terapi atau sentuhan dan obat-obatan. Kalau dari sisi batin, kita sembuh lewat agama. Jadi sambil kita obati pasien diarahkan dengan kepercayaan masing-masing. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan