Kilang Pertamina Tingkatkan Standar Operasional Pelabuhan

Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT KPI dan Bea Cukai, mendukung kelancaran arus barang dan keamanan di pelabuhan, serta meningkatkan daya saing logistik nasional di kancah global.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Meningkatkan efisiensi keamanan di bidang logistik dan Kepelabuhan, Kilang Plaju terus memperkuat kerja sama Port Management Bundling dan Authorized Economic Operator (AEO).

Port Management Bundling dan Unbundling merupakan strategi untuk menggabungkan berbagai layanan kepelabuhan menjadi satu kesatuan layanan yang lebih efisien.

Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasional serta Terlaksananya aspek keselamatan dan keamanan pelayaran dan Pelabuhan di semua fasilitas Pelabuhan PT Pertamina.

Sementara itu, AEO adalah program kepatuhan yang diakui secara internasional oleh World Customs Organization (WCO), yang memberikan status khusus kepada pelaku usaha yang memenuhi standar keamanan dan kepatuhan tertentu.

VP Supply & Logistic Optimization PT KPI, Woody Boemara menyampaikan bahwa terjaminnya proses logistik itu harapannya bisa terjamin mengingat urgensinya.

“Untuk menjamin proses logistik yang sangat penting perlu adanya kerjasama antar fungsi di KPI. Kita berusaha untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi keuangan kita kembali. Saya juga menginformasikan bahwa KPI telah memperoleh sertifikat AEO yang merupakan semacam fasilitas dari bea cukai,” kata dia saat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT KPI dan Bea Cukai. Rabu, 14 Agustus 2024.

PT KPI, ditambahkannya, merupakan grup BUMN satu-satunya yang telah memperoleh sertifikat tersebut. Dengan adanya sertifikat ini kegiatan impor dan ekspor kita akan lebih mudah tapi ya itu tetap ada resikonya, sertifikat ini sangat-sangat membantu dan memberikan dampak pada keuangan KPI," jelasnya.

Senior Manager Operating & Manufacturing Refinery Unit III PT Kilang Pertamina Internasional, Ali Mudasir berharap, penguatan ini bisa membuka wawasan untuk masa depannya.

"Untuk kondisi saat ini kita mengkondisikan 9 jetty dengan kondisi sebagian cukup baik dan sebagian perbaikan. Alur kita menjadi tantangan sendiri untuk RU III karena kapal yang masuk ke kita sangat-sangat terbatas sehingga dampaknya ke bisnis kita," ujarnya.

Dengan terlaksananya sosialisasi ini, Manajemen Kilang Plaju berharap dapat segera mengimplementasikan perjanjian kerja sama ini untuk mendukung kelancaran arus barang dan keamanan di pelabuhan, serta meningkatkan daya saing logistik nasional di kancah global. (mun)

Tag
Share