Tim IFC dari World Bank (WB) Kunjungi Perumda Tirta Musi Palembang
TIM IFC_World Bank berkunjung ke Perumda Tirta Musi Palembang dalam rangka menjajaki kerjasama untuk meningkatkan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - TIM IFC_World Bank berkunjung ke Perumda Tirta Musi Palembang dalam rangka menjajaki kerjasama untuk meningkatkan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan tujuan agar pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi. Rabu, 17 Juli 2024.
Dalam pertemuan ini Tim IFCWB yang hadir adalah George Butler (Principal Water and Sanitation Specialist) dan Fajar Eko Antono (Advisory Officer, Asia Pacific Infrastructure Deparment), sedangkan dari Perumda Tirta Musi dihadiri PJ Walikota Dr. A. Damenta Mag.rer.publ.CGCAE oleh Kuasa Pemilik Modal (KPM), Ryan Herviansyah Utama, SE AK, M.Si, selaku anggota Dewan Pengawas , Direktur Utama Andi Wijaya Adani dan Direktur Teknik M. Azharuddin ST. Selain itu KPM didampingi oleh Kepala Bappeda Ir. Harrey Hadi, M.S dan Kepala Bagian Hukum Kota Palembang Imam Ilham SH. MH dan beberapa perwakilan dari OPD terkait.
KPM menyatakan dukungan dan setuju atas program kerjasama seperti ini. Tetapi beliau berharap harus dilakukan kajian yang komprehensip dari sisi regulasi, institusi dan teknik sehingga kerjasama nantinya akan lebih optimal. Sedangkan Kaban Bappeda mendorong agar ada dukungan terhadap Perumda Tirta Musi dalam bentuk Hibah (Grand).
Di dalam paparan Dirut Perumda Tirta Musi menyampaikan kondisi, peluang dan tantangan Perumda Tirta Musi. Menurut Andi ada tiga topik yang diusulkan untuk Kerjasama yaitu Pertama adalah menanggulangi masalah kehilangan air.
Pada tahun 2023 air yang hilang adalah 23,5%, dan terjadi kencendrungan semangkin meningkat pada tahun 2024 ini karena penambahan jam pelayanan dan tekanan air. Walaupun masih jauh dibawah rata-rata nasional yaitu 33%, tetapi dibutuhkan pendekatan baru agar dapat mengendalikan kebocoran.
Topik yang kedua adalah efisiensi energy karena perusahaan ini setiap bulannya membayar lebih dari 6 milyar rupiah untuk membayar rekening listrik sehingga dengan dilakukan efisiensi energy berarti dapat menghemat biaya produksi.
Topik yang ketiga adalah kerjasama untuk membangun Intake, instalasi pengolahan dan jaringan perpipaan yang baru untuk wilayah Palembang Timur. Seperti diketahui wilayah ini masih neraca airnya negative yaitu permintaan air dari pelanggan lebih besar dari pada kapasitas produksinya.
"Perusahaan berharap banyak dapat menjalin kerjasama ke berbagai pihak terutama IFC-WB, untuk mendapatkan teknologi baru, metode pendekatan yang baru ataupun alternative pembiayaan. saya berharap dengan kerjasama ini akan terjadi hubungan mutualisme atau saling menguntungkan antar kedua belah pihak," ujar Direktur Utama Perumda Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya.
Sementara itu, George Butler dalam presentasinya menyampaikan bahwa ada tiga area yang dapat dilakukan kerjasama. Pertama adalah investasi dapat berupa sumber pembiayaan dalam bentuk pinjaman atau investasi langsung ke infrastruktur. Kedua adalah pendampingan dalam mempersiapkan untuk kerja sama investasi dan ketiga adalah dalam bentuk pendampingan untuk mencari solusi yang innovative.
Menurut George, Perumda Tirta Musi merupakan perusahaan yang kinerjanya bagus dan innovative, sehingga merupakan mitra yang potensial untuk dilakukan kerjasama. (spt)