Bitcoin Naik ke Level US$ 62.000 Pasca Penurunan Drastis

Bitcoin Naik ke Level US$ 62.000 Pasca Penurunan Drastis--

JAKARTA, KORAN RADAR. ID – Harga Bitcoin (BTC) akhirnya berhasil melakukan rebound ke angka US$ 62.000, setelah beberapa hari sebelumnya babak belur dihajar oleh sejumlah agenda. Pada awalnya, kripto utama ini sempat turun dari angka tertinggi sepanjang masa ke US$ 71.000.

Melansir dari Decrypt.co, penurunan ini terus berlanjut hingga 16 persen dalam beberapa minggu terakhir.

Penurunan harga ini dimulai setelah The Fed sebelumnya mengumumkan sebuah kebijakan baru, yang dinilai kurang mendukung investasi di aset berisiko seperti Bitcoin. Berdasarkan data analis dari Kaiko bernama Dessislava Aubert, perubahan kebijakan ini membuat investor khawatir. Hal inilah yang mendorong para investor akhirnya menjual Bitcoin mereka.“Tekanan jual dari penambang Bitcoin menyumbang pada buruknya volatilitas pasar. Apalagi, dengan volume perdagangan yang rendah, ini membuat harga Bitcoin lebih sulit diprediksi,” kata Aubert.

Namun, ada juga faktor-faktor lain yang secara khusus terkait dengan dunia kripto. Dari laporan seorang expert dari Grayscale bernama Zach Pandl, terdapat 3 alasan utama atas turunnya Bitcoin. Ketiga alasan tersebut, yakni:

1. Banyak investor menarik dana dari ETF Bitcoin Spot

2. Pemerintah negara Jerman menjual Bitcoin yang disita dari kasus kriminal

3. Antisipasi penjualan Bitcoin dari para kreditur Mt Gox, yang merupakan korban dari peretasan besar 10 tahun silam. “Meskipun ada tekanan jual saat ini, fundamental Bitcoin tidak berubah. Saya lebih yakin kalau Bitcoin bakal pulih setelah tekanan jual ini berkurang,” ungkap Pandl. Namun, Pandl cenderung untuk optimis pada pasar kripto dengan datangnya ETF Ethereum Spot. Menurutnya, jika ETF ini disetujui dalam beberapa minggu mendatang, maka hal tersebut bisa menjadi dorongan positif bagi seluruh aset di pasar kripto.

Di sisi lain, Matt Hougan dari Bitwise membandingkan situasi ini dengan ‘kotak kunci’ yang dibuka. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak Bitcoin disita atau dibekukan akibat kebangkrutan, atau bahkan kasus kriminal yang mana hal tersebut mengurangi jumlah Bitcoin yang beredar.“Namun saat ini banyak Bitcoin yang dilepaskan ke pasar, termasuk dari Mt Gox,” pungkas Hougan.

 

Tag
Share