Gubernur Sumsel Hadiri Festival Santri Cinta Qur’an

Penjabat Gubernur Sumsel Saat Menghadiri Dan Memberikan Sambutan Dikegiatan Festival Santri Cinta Qur’an Dalam Rangka Milad dan Tasyakuran Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, MSi., GRCE dengan didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel menghadiri undangan dari Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an.

Adapun kehadiran Penjabat Gubernur Sumsel adalah untuk menghadiri kegiatan Festival Santri Cinta Qur’an Dalam Rangka Milad dan Tasyakuran Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an. Di mana kegiatan ini sendiri dipusatkan di halaman Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an Palembang Griya Bukit Srio RT 48 RW 05 Blok F No. 1 Talang Kelapa Alang-alang Lebar Palembang beberapa waktu yang lalu, Sabtu 01 Juni 2024.

Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, MSi., GRCE, kegiatan hari ini juga sudah direncanakan bersama-sama dengan Pondok Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an Palembang, dan alhamdulillah ini bisa terlaksana. Ini semua dalam rangka syiar Islam, dalam rangka terus mengkampanyekan Al-Quran agar terus dicintai, dipelajari, dihayati, dan dilaksanakan oleh kita semua.

Jangan pernah ragu dengan Al-Quran, di mana Al-Quranlah satu-satunya pedoman hidup yang paling lengkap, cobalah lihat di dalamnya. Dan saya selalu mengikuti pengajian KH Yusuf Mansyur sejak zaman muda, sejak zaman dahulu.

“Maka anak-anak saya tiga-tiganya saya pondokkan di Daarul Quran di tempat KH Yusuf Mansyur, kenapa kita perlu di pondok pesantren, dan ini saya memutuskan anak-anak saya untuk mondok bukan sembarangan,” ujarnya.

Kemudian, di mana saya teliti, saya kaji, saya lihat, bahkan saya keliling ke pondok pesantren sebelum anak-anak saya itu masuk ke dalam pondok pesantren. Setelah saya keliling ke pondok-pondok, kesimpulan saya pondok pesantren itu ada tiga jenis, ada tiga generasi. 

Generasi pertama itu ada namanya pondok Salaf, Pondok Tradisional, itu Tebu Ireng, dan lain-lain itu pelopornya, belajar Hadist, Al-Quran, Kitab Kuning dan sebagainya. Generasi kedua itu ada namanya Pondok Modern, pelopornya adalah Pondok Gontor, banyak belajar tetapi juga memperdalam bahasa Arab dan bahasa Inggris.

“Tujuannya adalah agar bisa sekolah keluar negeri, agar bisa dapat beasiswa, dan agar ilmunya bisa bertambah lagi. Sedangkan Pondok Pesantren generasi ketiga namanya Pondok Tahfidz dan Pondok Tahfidz terbesar di dunia adalah Daarul Quran,” ungkapnya.

Menurut Direktur Utama PT Tirta Sriwijaya Maju dan juga sekaligus pimpinan Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an H Arpiansyah, ST, saya ucapkan terima kasih kepada KH Ustad Yusuf Mansyur dan Penjabat Gubernur Sumsel bisa hadir di tengah kesibukannya sehari-hari, dan saya juga ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta lomba tahfidz Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an Palembang.

Sujud syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, pada hari ini walaupun ada hujan, semoga hujan ini menjadi berkah buat kita semua. Di mana kita pada hari ini sudah laksanakan lomba Tahfidz Festival Santri Cinta Quran Dalam Rangka Milad dan Tasyakuran Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Quran

“Saya ucapkan selamat kepada para peserta lomba yang telah memenangkan perlombaan di kegiatan Festival Santri Cinta Qur’an Dalam Rangka Milad dan Tasyakuran Pesantren Tahfizh Takhasuss Daarul Qur’an, dan ini merupakan kegiatan yang pertama kita,” bebernya. (dav)

Tag
Share