PALEMBANG, KORANRADAR. ID – Puncak perayaan Imlek 2575 ditandai dengan perayaan Cap Go Mee yang diartikan sebagai awal permulaan membuka lembaran baru kehidupan dengan meminta keselamatan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang berlimpah. Di Palembang, puncak ritual Cap Go Mee dilaksanakan di Pulau Kemaro yang merupakan sebuah delta di Sungai Musi, sekitar 5 km sebelah hilir Jembatan Ampera. Di pulau ini terdapat sebuah Kelenteng Hok Ceng Bio. Tepat pukul 00.00 WIB, nyala kembang api berpijaran menghiasi langit di atas Pulau Kemaro, diiringi bunyi dari delapan tambur yang dipukul bersahut-sahutan.
Pijaran kembang api itu menandai perayaan Cap Go Mee.
Sebelumnya, dipimpin pengurus Kelenteng Hok Tjing Bio menyembelih seekor kambing warna hitam di depan makam Buyut Fatimah. Setelah itu, kambing-kambing lainnya hasil sumbangan umat juga turut disembelih.“Memang puncak perayaan Cap Go Meh dilakukan pemotongan kambing hitam tepat pukul 00.00 Wib, “ungkap Tjik Harun SE SH MH Ketua Walubj Sumsel yang juga panitia pelaksana.
Menurut Harun, sebelum melakukan pemotongan kambing terlebih dahulu dilakukan berbagai ritual. , Dlmulai dengan sembahyang Dermaga Kunciiong dan altar Toa Pekong
“Setelah ritual pembuka digelar ritual mengundang dewa dan mengundang Tao Pe Kong Setelah sembahyang Toa Pe Kong ini pada pukul 00.00 wib baru dilakukan pemotongan kambing hitam didepan makam buyut Tan Bun An dan Siti Fatimah."ucapnya.
Harun mengatakan, saat perayaan Cap Go Mee juga dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan liong “Selain itu banyak juga stan-stan jualan pedagang memenuhi pulau Kemaro,”katanya.
Menurut Harun, dalam perayaan Cap Go Mee, puluhan ribu etnis China maupun pribumi termasuk yang datang dari berbagai kota bahkan dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia, India berkunjung ke Pulau Kemaro untuk melakukan sembahyang atau berziarah. "Ini agenda tahun setelah perayaan Imlek," katanya.
Sementara itu, dalam perayaan Cap Go Meh ini tampak juga hadir Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr. Harryo Suggihartono S.I.K., M.H., perwakilan dari Kodam II Sriwijaya, ketua Yayasan Pulau Kemaro Akhe, ketua Buddha Tzu Chi Palembang Teddy Kurniawan, ketua Paguyuban Anxi Sumsel Sukarta, tokoh Supranatural Sumsel Suhu Alam, ketua kelenteng di kota Palembang diantaranya Ajun, Pendi, Ban Ex dan banyak lagi lainnya.(sep)