Dapur Masuk Sekolah atasi Stunting
Agus Fatoni, Pj Gubernur Sumsel Fatoni saat kunjungi Dapur Masuk Sekolah di SDB 118 Palembang.--
SUMSEL, KORANRADAR.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengunjungi ‘Dapur Masuk Sekolah’ yang diselenggarakan oleh Kodam II Sriwijaya. Program tersebut diharapkan dapat membantu penanganan stunting dikarenakan terdapat informasi dan edukasi mengenai makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak.
"Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan dan didorong, agar anak-anak membiasakan diri makan-makanan sehat. Ini contoh baik, kita juga akan terus berupaya mengentaskan masalah stunting ini bersama-sama di Sumsel," ujar Fatoni saat meninjau ‘Dapur Masuk Sekolah’ yang dilaksanakan di SDN 118 Palembang, Sumatera Selatan, kemarin.
Dia mengatakan makanan sehat yang diberikan kepada siswa diharapkan dapat menjadi kebiasaan sehingga mampu mengubah pola makan mereka sehari-hari. Untuk itu, peran orang tua juga sangat penting dalam memenuhi kebutuhan anak.
"Kalau orang tuanya terbiasa makan mie instan, anak juga akan ikut-ikutan makan-makanan itu. Jangan pilih makanan enak, tapi buatlah makanan sehat. Makan-makanan enak juga tidak harus mahal, yang terpenting adalah sehat," jelas Fatoni.
Menurutnya, makanan tidak sehat dapat membuat tumbuh kembang anak terbatas dan tidak baik. Hal tersebut dikhawatirkan bakal mempengaruhi generasi di masa mendatang.
"Dibutuhkan pula kedisiplinan untuk membiasakan makan-makanan yang sehat. Kalau sudah terbiasa, kebiasaan itu akan menjadi rutinitas di rumah dan lingkungan sekitar. Dengan selalu terbiasa makan-makanan sehat, generasi kita juga akan sehat," kata Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil mengatakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada 2045 mendatang. Terdiri dari 70 persen di antaranya merupakan anak-anak yang saat ini masih berusia 7-8 tahun. Menurutnya, program ‘Dapur Masuk Sekolah’ dinilai sangat penting bagi anak-anak.
"Program ini kita laksanakan di sekolah-sekolah yang orang tuanya berpenghasilan menengah ke bawah karena jarang tersentuh makanan bergizi," ungkapnya.
Dia menambahkan, program ini juga bertujuan untuk membantu mengentaskan permasalam stunting, tak hanya di Sumsel tapi juga di bawah naungan wilayah Kodam II Sriwijaya.
"Kegiatan ini sifatnya sebagai pancingan, agar juga ikut membantu permasalahan stunting di Sumsel. Selain di Sumsel, program ini sudah jalan di Jambi, Bengkulu, Lampung dan Babel yang ada di wilayah Kodam II Sriwijaya," jelasnya. (tim)