Sinergi Semambu, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Berdayakan Warga Atasi Kekeringan dan Karhutla

Pertamina menggagas program pendistribusian air bersih untuk lahan para petani dengan teknologi Spider Web Irigation System (SWIS) yang berbasis tenaga surya. Teknologi ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat Desa Pulau Semambu.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Menghadapi ancaman kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) yang kerap melanda wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal Palembang terus memperkuat komitmen sosial dan lingkungan lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “Sinergi Semambu”.
Sejak bergulir pada tahun 2022, program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat Desa Pulau Semambu, Kecamatan Banyuasin I, untuk menuntaskan berbagai persoalan sosial, lingkungan, dan ekonomi mulai dari kekeringan, penurunan hasil pertanian, hingga ancaman karhutla.
Langkah awal yang dilakukan Pertamina adalah menghadirkan teknologi Spider Web Irrigation System (SWIS) berbasis tenaga surya. Inovasi ini menjadi solusi berkelanjutan untuk distribusi air bersih bagi lahan pertanian sekaligus memenuhi kebutuhan rumah tangga warga. Dengan sistem ini, masyarakat kini tidak lagi kesulitan mendapatkan air bahkan di musim kemarau.
“Sebelumnya kami sangat kesulitan menyiram lahan. Sekarang, dengan adanya SWIS, pertanian jadi lebih mudah dan hasil panen meningkat,” ujar Purnadi (55), Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Pulau Semambu.
Selain membantu irigasi, Pertamina juga menambahkan sistem filtrasi air agar layak digunakan untuk kebutuhan harian. Sedikitnya 14 rumah tangga kini menikmati akses air bersih yang stabil.
Program ini turut memperkuat sektor pertanian melalui penataan rumah pembibitan, perbaikan kandang ternak, serta bantuan lima ekor hewan ternak untuk dikembangbiakkan sebagai sumber pangan tambahan.
Tak berhenti di situ, Pertamina juga menggelar pelatihan kewirausahaan dan pendampingan UMKM agar masyarakat mampu mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik daun kemangi, keripik bayam krispi, akar kelapa, getas, keripik singkong balado, tiwul, hingga bandrek.
Dampaknya mulai terasa nyata. Produktivitas pertanian warga meningkat dari 6 kali panen menjadi 12 kali setahun, bahkan hasil pertanian Desa Pulau Semambu kini mampu menyuplai hingga 70 persen kebutuhan pangan Kota Palembang.
Di sisi lain, luas lahan terdampak karhutla di desa tersebut juga menurun drastis, dari 27,5 hektare pada 2023 menjadi hanya 3 hektare pada Juli 2025.
“Program Sinergi Semambu merupakan wujud komitmen Pertamina menghadirkan dampak nyata di bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kami ingin masyarakat tidak hanya mandiri dalam bertani, tetapi juga mampu menciptakan produk berdaya saing dan berkelanjutan,” tutur Rusminto Wahyudi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.
Program Sinergi Semambu menjadi bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) Pertamina, sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-13 tentang penanganan perubahan iklim.
Dengan inovasi teknologi, pendampingan ekonomi, dan penguatan kearifan lokal, Pertamina berharap Desa Pulau Semambu dapat tumbuh menjadi desa tangguh mandiri secara ekonomi, berdaulat pangan, dan berkelanjutan secara lingkungan.