Asal Usul Seni Kaligrafi Tiongkok

--

• Jepang dan Arab pada abad ke 7

• Mesir pada abad ke 10

• Maroko pada abad ke 11

• Eropa dan Afrika pada abad ke 12 sampai 16

• Benua Amerika pada abad ke 17

 

Penemuan Tinta dan Batu Tinta

Sejarah tinta Tiongkok dapat ditelusuri kembali ke abad ke-12 SM, dengan pemanfaatan tanaman alami (pewarna tanaman), hewan, dan tinta mineral berdasarkan materi seperti grafit yang tanah dengan air dan diaplikasikan dengan kuas tinta. Bukti untuk tinta Tiongkok paling awal, mirip dengan inksticks modern, adalah sekitar 256 SM.

Batu tinta pertama kali digunakan bersamaan dengan kuas dan tinta. Dalam sebuah mausoleum (bangunan monumen makam yang dapat dianggap sebagai salah satu jenis makam) yang berumur 5.000 tahun lebih, arkeolog menemukan batu tinta terletak di sebelah seorang manusia primitif, bahkan ada tutup batu dan penumbuk batu di lubang batu tinta. Selain itu juga ditemukan beberapa batang tinta dan lima cangkir keramik. Barang-barang ini berbentuk satu set keramik lengkap.

“Kaligrafi orang Tiongkok dianggap sebagai seni kata, suatu bentuk tarian garis, musik tanpa suara dan gambar tanpa warna, maka kaligrafi juga disebut tarian tinta”

Jenis-jenis gaya tulisan, diantaranya Gaya Segel, gaya berlari, reguler, pejabat dan berjalan. Setiap gaya memiliki ciri-ciri yang unik.

Zhuanshu (gaya segel) : Bentuk huruf panjang, bundar dan menunjukkan keindahan guratan melengkung.

Xingshu (gaya berjalan) : Ini adalah gaya paling umum dalam kaligrafi. Ini perpaduan antara Kaishu dan Caoshu. Tulisan Wang Xizhi dari dinasti Jin Timur dianggap sebagai wakil tipikal karya Xingshu.

Kaishu (gaya reguler) : Gaya paling sering dilihat dalam kaligrafi, huruf-hurufnya persegi dan teratur, guratannya penuh dan indah. Gaya ini mencapai kejayaannya selama Dinasti Tang dimana tiga ahli kaligrafi kaishu hidup, Yan Zhengqing, Liu Gongquan, Ouyang Xun.

Lishu (gaya pejabat) : Hurufnya datar dan menampilkan keindahan garis persegi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan