PLN Perkuat Sinergi Bersama DPR RI dan Kementerian ESDM

PT PLN (Persero) terus menunjukkan langkah nyata dalam mendukung transisi energi sekaligus memperluas pemerataan akses listrik di Sumatera Selatan. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Listrik Komisi XII DPR RI yang dige--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - PT PLN (Persero) terus menunjukkan langkah nyata dalam mendukung transisi energi sekaligus memperluas pemerataan akses listrik di Sumatera Selatan. Hal ini ditegaskan dalam kegiatan kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Listrik Komisi XII DPR RI yang digelar di Palembang pada Kamis (11/9).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Panja Listrik Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, bersama jajaran anggota komisi. Turut hadir Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Havidh Nazif, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Andriah Feby Misna, Direktur Manajemen Risiko Operasional PLN, Adi Lumakso, General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta, General Manager UID S2JB, Adhi Herlambang, Pemerintah Provinsi Sumsel dan stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Panja Listrik Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menekankan bahwa listrik telah menjadi kebutuhan primer masyarakat modern, sejajar dengan kebutuhan dasar lainnya. “Energi listrik adalah infrastruktur dasar bagi pembangunan bangsa. Melalui kunjungan ini, kami ingin memastikan bahwa agenda transisi energi dan pemerataan akses listrik benar-benar terwujud untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Sugeng.
Sugeng melanjutkan, DPR RI akan terus mengawal pembangunan sektor ketenagalistrikan, khususnya di daerah. “Kami berkomitmen agar pemerataan akses listrik tidak hanya terjadi di kota besar, tetapi juga menyentuh desa-desa yang masih belum terlistriki. Ini adalah tanggung jawab moral sekaligus konstitusional,” tegasnya. Sejalan dengan itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Havidh Nazif, menyoroti pentingnya tiga pilar utama dalam perencanaan kelistrikan nasional: ketersediaan, keandalan dan keterjangkauan. “Ketersediaan energi yang cukup, keandalan pasokan listrik 24 jam, serta keterjangkauan harga bagi masyarakat adalah tujuan utama kami,” jelas Havidh.
BACA JUGA:YBM PLN UIP Sumbagsel Rayakan Milad YBM PLN ke-19
BACA JUGA:Dukung Pengelolaan Pertanian Modern, Walikota Prabumulih Apresiasi Program TJSL PLN
BACA JUGA:PLN UIP Sumbagsel Gelar Pelatihan dan Bangun Infrastruktur Pengolahan FABA di Desa Penyandingan
Lebih lanjut, Havidh menyebut potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatera Selatan sangat besar dan perlu dimanfaatkan secara optimal. Havidh juga mengingatkan tantangan elektrifikasi yang masih ada. “Masih terdapat sekitar 1,28 juta rumah tangga di Indonesia yang belum berlistrik. Melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dan sinergi bersama PLN, kami menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen pada tahun 2029,” tutur Havidh.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Operasional PLN, Adi Lumakso, memaparkan kondisi kelistrikan nasional dan peran strategis Sumatera Selatan di dalamnya. Adi menjelaskan bahwa Sumatera Selatan merupakan salah satu pusat energi terbesar di Indonesia dengan kekayaan sumber daya batu bara, air dan panas bumi. “Wilayah ini bukan hanya menyokong kebutuhan listrik regional, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menopang sistem kelistrikan nasional,” terang Adi.
Adi juga menjelaskan bahwa beban puncak kelistrikan di Sumatera Selatan saat ini telah mencapai 1.072 MW dengan kapasitas terpasang sebesar 2.349 MW dan beban puncak kelistrikan Pulau Sumatera tercatat sebesar 8.012 MW dengan kapasitas terpasang sebesar 10 GW.
“Kapasitas energi yang tersedia menjadikan Sumatera Selatan bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan di wilayahnya sendiri, tetapi juga mendukung keandalan listrik di provinsi lain di Sumatera,” terang Adi.(sep)
Adi menambahkan, secara nasional bauran EBT saat ini mencapai sekitar 13,02 persen, namun khusus Sumatera, capaian EBT lebih tinggi yaitu 26,1 persen. Capaian tersebut terutama didukung oleh pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi yang tersebar di sepanjang Bukit Barisan. “Kondisi ini menunjukkan bahwa Sumatera, khususnya Sumatera Selatan memiliki modal kuat untuk mempercepat transisi menuju energi bersih,” ujarnya.
Di akhir paparannya, Adi menegaskan kesiapan PLN untuk menjalankan arahan DPR RI dalam menghadirkan listrik hingga ke pelosok. “Komitmen kami adalah menghadirkan listrik andal untuk seluruh penjuru negeri dengan tetap menjaga keterjangkauan dan keberlanjutan. Listrik bukan sekadar kebutuhan, tetapi penopang utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.
General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta, yang turut mendampingi kegiatan ini, menyampaikan kesiapan pihaknya dalam mendukung program transisi energi. “Kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan infrastruktur transmisi dan gardu induk di wilayah Sumbagsel sesuai target. Dukungan dari Panja Listrik DPR RI dan Kementerian ESDM sangat penting agar seluruh proses pembangunan berjalan sesuai koridor hukum dan tepat waktu,” ujar Zaky. Melalui kunjungan kerja ini, Kementerian ESDM, PLN dan DPR RI serta Pemerintah Daerah menyatukan langkah untuk mempercepat pemerataan akses listrik sekaligus memanfaatkan potensi EBT yang melimpah di Sumatera Selatan. (sep)