PLN UIP Sumbagsel Gelar Pelatihan dan Bangun Infrastruktur Pengolahan FABA di Desa Penyandingan

PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali mewujudkan komitmen keberlanjutan. Menggelar Pelatihan Pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA). Serta Serah Terima Infrastruktur Pendukung Pengolahan FABA PLT--
MUARA ENIM,KORANRADAR.ID – PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali mewujudkan komitmen keberlanjutan. Menggelar Pelatihan Pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA). Serta Serah Terima Infrastruktur Pendukung Pengolahan FABA PLTU Sumsel-8 di Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memanfaatkan limbah padat hasil pembakaran batu bara atau FABA, yang telah resmi dikategorikan sebagai non-B3, menjadi bahan konstruksi ramah lingkungan seperti paving block, batako dan beton.
Acara dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Desa, stakeholder, serta masyarakat sekitar. Dalam sesi pelatihan teknis, sebanyak 30 warga Desa Penyandingan berpartisipasi aktif untuk memahami langsung proses pembuatan paving block dari FABA.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber profesional, yakni Ir. M. Sang Gumilar Panca Putra, S.ST., MT., Ir. Efrilia Rahmadona, S.ST., MT., dan Ir. Norca Praditya, ST., MT. yang memberikan materi teknis tentang komposisi, teknik pencampuran, proses pencetakan, hingga metode perawatan produk paving block agar sesuai standar mutu. Turut hadir Tito Fransisco, Asisten Manager Corporate Communication PLTU Sumsel-8, serta perwakilan dari Tim PLN UIP Sumbagsel.
Melalui program ini, PLN UIP Sumbagsel tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menyerahkan infrastruktur pendukung pengolahan FABA, seperti mixer beton, alat press paving block, dan sarana transportasi material. Dengan demikian, masyarakat Desa Penyandingan dapat langsung memanfaatkan peralatan ini untuk kegiatan produksi.
Kepala Desa Penyandingan, Kaidi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan PLN UIP Sumbagsel terhadap masyarakat desa.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian PLN yang telah menghadirkan pelatihan dan infrastruktur pendukung pengolahan FABA di desa kami. Program ini sangat bermanfaat karena tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi warga kami. Semoga fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kaidi.
Pelatihan pengolahan FABA menjadi paving block ini diharapkan dapat menjawab keterbatasan pengetahuan dan sarana. Karena selama ini menjadi kendala masyarakat desa dalam memanfaatkan limbah pembangkit listrik. Dengan adanya pendampingan teknis, masyarakat kini memiliki keterampilan untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
Lebih jauh, pemanfaatan FABA juga membawa manfaat lingkungan. Karena mengurangi jumlah limbah abu yang menumpuk. Sekaligus menciptakan produk ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk kebutuhan pembangunan desa. Seperti jalan, halaman dan ruang terbuka hijau.
General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta, dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian PLN dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
“PLN tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga berkomitmen mendukung kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya yang ada. Pemanfaatan FABA menjadi paving block adalah inovasi sosial yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Kami berharap masyarakat dapat mandiri, produktif, dan sekaligus menjaga lingkungan,” ungkap Zaky.
Program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi anggota BUMDes dan masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan keluarga, serta memperkuat peran desa dalam mendukung pembangunan ramah lingkungan.(sep)