Sulap Sampah jadi Tambang Emas
Lewat Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Masda Jaya, pengelolaan sederhana mampu menghasilkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah setiap bulan.--
Desa Arahan Meraup Puluhan Juta dari TPS 3R Masda Jaya
LAHAT, KORANRADAR.ID – Sampah sering dipandang sebagai masalah, tapi di tangan warga Desa Arahan, Kecamatan Merapi Timur, justru menjadi sumber rezeki. Lewat Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Masda Jaya, pengelolaan sederhana mampu menghasilkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah setiap bulan.
Herdian, pengelola TPS Masda Jaya, menuturkan bahwa kunci keberhasilan ada pada cara mengelola sampah. Dari total sampah rumah tangga, sekitar 60 persen berupa sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos dan pakan magot. Sedangkan 40 persen sisanya berupa anorganik, yang minimal bernilai seribu rupiah bila dijual ke pengepul.
“Kalau dikelola dengan benar, satu desa bisa meraup keuntungan sampai Rp16 juta hanya dari sampah. Bahkan, sistem ini mampu memberdayakan delapan pekerja, mayoritas ibu rumah tangga, dengan penghasilan sekitar Rp1,4 juta per bulan. Mereka bekerja santai, cukup dari pukul 08.00 hingga 12.00 siang,” jelas Herdian.
Menurutnya, stigma soal gengsi sudah harus ditinggalkan. “Gengsi hari ini justru ada pada mereka yang tidak mau mengelola sampah,” tegasnya.
Kini, kiprah TPS Masda Jaya semakin berkembang. Jumlah tenaga kerja meningkat dari 30 menjadi 60 orang, dengan cakupan layanan yang meluas hingga ke lebih dari seribu rumah di berbagai desa dan kecamatan, termasuk Kota Lahat, Pagar Gunung, hingga Mulak Sebingkai.
Selain mengolah sampah menjadi kompos, magot, dan tas daur ulang, hasil produksi TPS ini juga bermanfaat bagi sektor peternakan dan perkebunan. Magot, misalnya, tidak hanya dijual tetapi juga dibagikan secara gotong-royong sebagai pakan ternak, sebuah filosofi sederhana mengubah sampah jadi berkah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat pun memberi apresiasi atas inovasi tersebut. Kabid IV DLH, Siti Zaleha, menyebut TPS Masda Jaya sebagai contoh nyata pemberdayaan masyarakat yang patut ditiru desa-desa lain.
“Dengan komitmen, konsistensi, dan kepemimpinan yang peduli, sampah bukan lagi masalah. Justru menjadi sumber penghasilan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Di Desa Arahan, sampah benar-benar telah berubah wajah. Dari yang dulu dipandang sebagai beban, kini menjadi tambang emas yang menyejahterakan warga. (man)