10 Hewan Hanya Ditemukan di Indonesia, Tidak Ada di Belahan Dunia Lain

Reporter: Asif Ardiansyah |

Editor: Asif Ardiansyah |

Rabu , 06 Aug 2025 - 13:16

Primata cerdas ini hanya hidup di hutan hujan dataran tinggi dan rendah di utara Sumatra. Orangutan Sumatra berperan penting sebagai penyebar biji tanaman, menjaga regenerasi hutan. Namun, habitatnya terus menyusut akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.

Ancaman Utama: Deforestasi, perburuan, dan perdagangan ilegal bayi orangutan.

**4. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)**

Salah satu mamalia paling langka di dunia, Badak Jawa hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Hewan pemakan tumbuhan ini sangat sensitif terhadap gangguan habitat dan ancaman perburuan, meskipun perlindungan ketat sudah diterapkan.

Ancaman Utama: Populasi yang sangat kecil membuatnya rentan terhadap penyakit, serta kerusakan habitat.

5. Anoa (Anoa spp.)

Dijuluki "kerbau kerdil," Anoa adalah mamalia khas Sulawesi. Terdapat dua spesies, Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah, yang mendiami hutan primer yang lebat. Anoa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

Ancaman Utama: Perburuan liar untuk daging dan kulit, serta hilangnya habitat akibat penebangan hutan.

**6. Tarsius Kerdil (Tarsius pumilus)**

10  hewan hanya ditemukan di indonesia, tidak ada di belahan dunia lain

jakarta, koranradar.id – indonesia dikenal sebagai salah satu negara megadiversity dengan kekayaan hayati yang melimpah. keistimewaan ini diperkuat dengan keberadaan spesies endemik, yaitu hewan yang hanya dapat ditemukan di indonesia dan tidak ada di belahan dunia lain. keberadaan mereka bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk dilestarikan.
sayangnya, banyak dari spesies unik ini kini menghadapi ancaman serius. perusakan habitat, perburuan liar, dan konflik dengan manusia menjadi tantangan utama yang harus diatasi. mari kita kenali 10 spesies endemik indonesia yang paling ikonik dan terancam punah.
1. komodo (varanus komodoensis)

sebagai kadal terbesar di dunia, komodo dapat tumbuh hingga 3 meter dengan berat lebih dari 70 kg. hewan ini hanya ditemukan di beberapa pulau kecil di nusa tenggara timur, seperti pulau komodo, rinca, flores, dan gili motang. komodo adalah predator puncak yang menggunakan racun untuk melemahkan mangsanya.

ancaman utama: perburuan ilegal, kerusakan habitat akibat pariwisata yang tidak terkelola, serta risiko penyakit dan bencana alam.

2. burung cendrawasih

dijuluki "burung surga," burung cendrawasih terkenal dengan bulunya yang eksotis dan tarian kawinnya yang memukau. habitatnya berada di hutan hujan tropis papua dan beberapa pulau sekitarnya. deforestasi menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup burung ini.

ancaman utama: perburuan untuk bulu dan perdagangan hewan peliharaan, serta deforestasi hutan papua yang masif.

3. orangutan sumatra (pongo abelii)

primata cerdas ini hanya hidup di hutan hujan dataran tinggi dan rendah di utara sumatra. orangutan sumatra berperan penting sebagai penyebar biji tanaman, menjaga regenerasi hutan. namun, habitatnya terus menyusut akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.

ancaman utama: deforestasi, perburuan, dan perdagangan ilegal bayi orangutan.

4. badak jawa (rhinoceros sondaicus)

salah satu mamalia paling langka di dunia, badak jawa hanya bisa ditemukan di taman nasional ujung kulon, jawa barat. hewan pemakan tumbuhan ini sangat sensitif terhadap gangguan habitat dan ancaman perburuan, meskipun perlindungan ketat sudah diterapkan.

ancaman utama: populasi yang sangat kecil membuatnya rentan terhadap penyakit, serta kerusakan habitat.

5. anoa (anoa spp.)

dijuluki "kerbau kerdil," anoa adalah mamalia khas sulawesi. terdapat dua spesies, anoa pegunungan dan anoa dataran rendah, yang mendiami hutan primer yang lebat. anoa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

ancaman utama: perburuan liar untuk daging dan kulit, serta hilangnya habitat akibat penebangan hutan.

6. tarsius kerdil (tarsius pumilus)

primata kecil dengan mata besar ini hidup di hutan pegunungan sulawesi tengah. tarsius kerdil adalah pemangsa serangga nokturnal yang memerlukan habitat hutan primer yang gelap. ukuran populasi yang kecil menjadikannya sangat rentan.

ancaman utama: kehilangan habitat akibat pertambangan dan penebangan hutan di sulawesi tengah.

7. elang jawa (nisaetus bartelsi)

burung pemangsa ini merupakan simbol nasional indonesia yang hanya ditemukan di hutan pegunungan dan dataran rendah di pulau jawa. elang jawa berperan sebagai pengendali populasi hewan kecil, namun populasinya terus menurun.

ancaman utama: penggundulan hutan, perburuan ilegal, dan populasi yang rendah.

8. maleo (macrocephalon maleo)

burung unik asal sulawesi ini memiliki kebiasaan mengubur telurnya di pasir panas atau abu vulkanik untuk pengeraman alami. maleo hidup di hutan primer dekat pantai, namun keberadaannya terancam oleh perburuan telur dan kerusakan habitat.

ancaman utama: perburuan telur untuk konsumsi, dan kerusakan habitat pantai.

9. musang congkok (paguma larvata)

musang ini tersebar di hutan pegunungan aceh dan sumatra barat. dengan bulu lebat dan berat 3-5 kg, musang congkok adalah hewan soliter dan nokturnal yang terancam oleh fragmentasi habitat.

ancaman utama: deforestasi, perburuan liar, dan perdagangan hewan peliharaan.

10. beruang madu (helarctos malayanus)

sebagai beruang terkecil di dunia, beruang madu ditemukan di hutan tropis sumatra, kalimantan, dan sebagian jawa. mereka memakan madu, buah, dan serangga. beruang ini rentan terhadap perburuan dan hilangnya habitat.

ancaman utama: perburuan untuk perdagangan bagian tubuh, hilangnya hutan akibat alih fungsi lahan, dan konflik dengan manusia.

kesimpulan kekayaan hayati indonesia dengan spesies-spesies endemik ini adalah warisan tak ternilai. melindungi mereka berarti menjaga keseimbangan ekosistem global. setiap upaya konservasi, mulai dari perlindungan habitat hingga penegakan hukum terhadap perburuan, menjadi sangat penting untuk memastikan spesies-spesies ini tidak punah dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Palembang 8 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan