Mulai Rabu 2 Juli 2025, 100 Siswa SMA di Sumsel Masuk Program Retret di Gandus

Gubernur Sumsel Herman deru inisiasi program retret siswa SMA di Sumsel.--

BACA JUGA:“Politik Akar Rumput” Herman Deru Diangkat Menjadi Buku

Melalui pembinaan karakter sejak dini, mereka diperkuat secara moral dan mental untuk tetap berada di jalur positif. 

Sementara kuratif ditujukan bagi siswa yang telah terindikasi melakukan kenakalan remaja. Pendekatan ini menjadi sarana rehabilitasi yang tidak menghakimi, namun membina dengan empati dan struktur yang jelas. 

Keduanya akan diperlakukan setara, karena tujuan utamanya adalah menjadikan semua peserta pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia, tanpa stigma. 

Menurutnya program ini akan melibatkan lintas sektor, antara lain dinas pendidikan, dinas sosial, biro kesra, kepolisian, TNI, psikolog pendidikan, tokoh agama, kepala sekolah, guru BK, serta relawan karakter dan fasilitator pelatihan. 

BACA JUGA:DERU: Bawa Terobosan Model Pembangunan Inklusif

Edward juga memastikan program ini tidak sama dengan di Jawa Barat.

Meski serupa dalam semangat membina karakter, retret Laskar Satria Pandu memiliki kekhasan berupa dua pendekatan terpadu (preventif dan kuratif) yang dijalankan bersamaan. 

Program ini juga bersifat inklusif, menyasar seluruh kabupaten/kota, tidak hanya zona tertentu. Di samping itu, retret ini lahir dari inisiatif Gubernur Sumsel, sebagai wujud perhatian serius terhadap krisis moral remaja. 

"Siswa ini tidak kita bawa me barak, kalau di Sumsel mereka masuk Bumi Perkemahan Gandus," katanya. 

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tegaskan Pentingnya Jaga Budaya dan Alam

Program ini rencananya akan digelar berkelanjutan. Tak hanya dilakukan pada angkatan I tahun ini saja.

Program ini jadi langkah awal menghadapi bonus demografi 2030-2040. Dan mereka yang sudah menjalani retret ini nantinya akan menjadi Laskar Satria Pandu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan