Gubernur Inisiasi Retret Laskar Satria Pandu

Sekretaris Daerah Sumsel H Edward Candra.--
SUMSEL, KORANRADAR.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengambil langkah proaktif menghadapi bonus demografi 2030-2040 dengan meluncurkan program Retret Siswa Laskar Satria Pandu. Program ini akan dimulai 2 Juli 2025 di Bumi Perkemahan Gandus dan melibatkan 100 siswa SMA sederajat dari berbagai daerah.
Retret ini merupakan inisiasi langsung dari Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Cik Ujang, yang memandang pentingnya membina karakter generasi muda sejak dini agar mampu bersaing dan menjadi pemimpin yang berkualitas di masa depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel H Edward Candra menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari strategi pembangunan SDM Sumsel yang komprehensif dan berkelanjutan. “Ini investasi jangka panjang. Kita ingin anak-anak muda Sumsel memiliki integritas dan daya juang tinggi,” katanya, kemarin.
Retret siswa akan membina peserta melalui pendekatan edukatif, spiritual, dan kepemimpinan. Para peserta akan mendapatkan pembinaan dalam bentuk pelatihan kepribadian, kepramukaan, hingga spiritualitas dan nasionalisme.
Program ini juga menjadi solusi konkret terhadap fenomena krisis moral yang tengah melanda generasi muda. Menurut Edward, pendekatan preventif dan kuratif akan diterapkan bersamaan untuk menciptakan dampak maksimal.
Preventif menyasar siswa berprestasi agar tetap tangguh dalam godaan lingkungan. Sementara kuratif menjadi ruang rehabilitasi bagi siswa yang terjerumus, dengan tetap menjunjung prinsip inklusif dan tanpa diskriminasi.
“Semua anak diperlakukan setara. Kita ingin membangun jiwa mereka, bukan sekadar menertibkan perilaku,” tegas Edward.
Kegiatan ini dirancang lintas sektor. Kolaborasi akan melibatkan unsur pendidikan, sosial, aparat keamanan, tokoh agama, hingga psikolog. Pendekatan holistik diyakini akan memberi dampak jangka panjang.
Berbeda dengan program serupa di provinsi lain, Sumsel mengemas retret dalam suasana alam terbuka dan kekeluargaan. Gubernur Sumsel ingin memberikan pengalaman membina karakter yang positif dan membekas.
“Kita tidak ingin membuat trauma, tapi ingin membangun harapan. Retret ini penuh nilai, bukan sekadar kegiatan formalitas,” ujar Edward.
Ke depan, program ini akan menjadi agenda rutin. Evaluasi terus dilakukan agar desain program tetap relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan remaja.
Dengan semangat membentuk Laskar Satria Pandu, Sumsel siap menyambut masa depan dengan generasi unggul, kuat secara moral, dan siap menjadi pemimpin bangsa. (tim)