Menakar Seberapa Realistis Janji Kampanye Capres 2024 Untuk Diwujudkan
Seberapa realistis janji kampanye yang disampaikan oleh ketiga calon presiden RI terkait dengan kestabilan ekonomi saat ini--
Janji selanjutnya yang di berikan oleh Anis Baswedan adalah meningkatkan dana desa dari yang awalnya hanya Rp 1 – Rp 2 miliar per tahun menjadi Rp 5 miliar per tahun.
Dana desa sendiri merupakan alokasi APBN yang ditransfer ke desa-desa di Indonesia melewati Pemkab/Pemkot yang dikelola oleh pemerintah Desa secara mandiri.
Dimana dana ini adalah untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga sarana sosial di desa.
BACA JUGA:Prabowo - Gibran Bakal Kampanye ke Sumsel
Tujuannya sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, mengurangi ketimpangan ekonomi desa dan kota serta mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Desa seperti wabah atau penanggulangan gizi buruk.
Saat ini terdapat sekitar 75.000 desa di Indonesia dengan Alokasi Dana Desa sebesar Rp5 miliar per tahun untuk setiap Desa maka kebutuhan anggaran mencapai Rp 375 triliun per tahun, meskipun secara jumlah cukup besar namun masih bisa tercapai.
2. Calon Presiden Prabowo Subianto
Janji pertama dari capres Prabowo Subianto adalah program perbaikan gizi nasional dengan cara menyediakan makan siang dan susu gratis untuk murid sekolah, Pesantren, balita dan juga ibu hamil.
Jika janji ini diwujudkan anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 266 - Rp 400 trilun per tahun, angka ini dihitung berdasarkan perkiraan jumlah 44 juta anak sekolah, 30 juta anak prasekolah dan 3 juta ibu hamil.
Dimana terdapat 77 juta jiwa yang harus diberikan makan bergizi setiap hari. Pada tahun 2023 dana APBN yang dialokasiin untuk kesejahteraan anak adalah sebanyak Rp 49,4 triliun dan ada Rp 30 triliun untuk pencegahan stunting atau gizi buruk.
BACA JUGA:Mulai Kampanye, KPU Awasi Parpol bersama Bawaslu
Jika program ini dijalankan maka anggaran perbaikan gizi akan meningkat 6 hingga 8 kali lipat dan dengan melihat anggaran pendidikan nasional yang hanya Rp 612 Triliun maka pembagian berpotensi menggunakan 2/3 anggaran pendidikan untuk memberikan makan siang saja.
Janji kedua capres Prabowo Subianto yaitu helirisasi industri dengan melarang ekspor mineral mentah.
Dari sudut pandang ekonomi negara akan mengalami kerugian besar jika hanya menjual bahan mentah hasil bumi dan alam tanpa diolah terlenih dahulu, karena harga jual bahan mentah tersebut murah, untung yang tipis dan harganya juga tidak stabil.
Sementara itu harga jual barang jadi atau setengah jadi mempunyai nilai tambah ekonomi yang sangat besar dan harganya juga stabil untuk menopang pemasukan ekonomi Negara.