Menakar Seberapa Realistis Janji Kampanye Capres 2024 Untuk Diwujudkan
Seberapa realistis janji kampanye yang disampaikan oleh ketiga calon presiden RI terkait dengan kestabilan ekonomi saat ini--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Seberapa realistis janji kampanye yang disampaikan oleh ketiga calon presiden RI terkait dengan kestabilan ekonomi saat ini.
Sebelum diadakannya pemilu 2024, ke-3 Calon Presiden sudah memberikan program janjinya kepada masyarakat .
Namun apakah janji yang diberikan tersebut realistis dan masuk akal mengingat kondisi stabilitas ekonomi Indonesia saat ini.
Pesta demokrasi akan diadakan pada tahun 2024 dan terdapat tiga Calon Presiden yaitu Anis Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dimana ke-3 capres ini sudah memberikan janji program kepada masyarakat, namun apakah janji-janji tersebut realistis untuk diwujudkan. Berikut janji yang diberikan oleh capres 2024 :
BACA JUGA:Bawaslu Ingatkan Transportasi Publik Tak Boleh Dipakai Kampanye
1. Calon Presiden Anis Baswedan
Janji yang diberikan oleh Anis Baswedan yang pertama adalah menggartiskan BBM atau minimal disubsidikan dengan harga semurah-murahnya.
Saat ini saja pada tahun 2023 beban yang ditanggung APBN untuk mensubsidi BBM dan energi lain mencapai Rp 340 triluanan, pada tahun 2022 realisasi penggunaan APBN untuk subsidi di BBM dan listrik mencapai Rp 551,2 Triliun.
Jika subsidi sebagian BBM dan listrik dibebankan kepada APBN saja sudah tembus hingga Rp 551,2 triliun maka jika BMM dan Listrik digratiskan akan diperkirakan pengeluaran APBN bisa naik minimal dua kali lipat dan tembus hingga Rp 1000 Triliun bahkan bisa lebih.
Dengan pembengkakan anggaran sebesar ini banyak tokoh dan ekonom yang menentang keras kebijakan menggratiskan BBM dan listrik sepenuhnya.
BACA JUGA:Seminggu Kampanye Pemilu 2024, Kemenkominfo Temukan Belasan Hoaks
Direktur direktur INDF, Tauhid Ahmad mengatakan jika program menggartiskan BBM sangat tidak mungkin dan mustahil.
Subsidi BBM saat ini saja sering salah sasaran dimana banyak yang menikmati BBM subsidi tersebut orang mampu.